Jogja
Senin, 2 Oktober 2017 - 11:40 WIB

ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN : Gunungkidul Kekurangan 41.000 Blangko E-KTP

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang warga menunjukkan e-KTP miliknya yang sudah selesai dicetak di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kulonprogo, Kamis (20/4/2017). (JIBI/Harian Jogja/Rima Sekarani I.N)

Kabupaten Gunungkidul masih kekurangan sebanyak 41.000 blangko E-KTP dari total kebutuhan 46.000 blangko.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL— Sejumlah warga yang masih belum mendapatkan E-KTP nampaknya harus bersabar lebih lama lagi. Pasalnya dari kebutuhan 46.000 blangko E-KTP, baru tersedia sebanyak 5.000 blangko.

Advertisement

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Gunungkdiul, Eko Subiantoro mengatakan total blangko yang dimiliki saat ini masih jauh dari kebutuhan. Sebab pihaknya baru menerima blangko sebanyak 5.000 keping. “Yang pertama kami ambil di provinsi sebanyak 2.000 keping, sementara yang kedua kemarin kami ambil langung di Jakarta sebanyak 3.000 keping,” kata dia, Minggu (1/10/2017).

Jumlah blangko tersebut masih jauh dari kebutuhan yakni 46.000. Artinya, Gunungkidul masih kekurangan sekitar 41.000 blangko E-KTP. Adapun kebutuhan sebanyak 46.000 blangko tersebut menilik pada jumlah total warga yang telah melakukan perekaman data dari mulai November 2016 hingga saat ini, dan masih belum mendapatkan E-KTP. Sehingga 5.000 keping blangko tersebut akan diprioritaskan bagi warga yang melakukan perekaman pada November 2016.

Namun demikian pihaknya memperkirakan beberap bulan kedepan ketersediaan blangko akan mulai lancar. Pasalnya pemerintah pusat sedang melakukan pengadaan blangko sebanyak 7,4 juta keping yang dilakukan bertahap.”Mungkin nanti datangnya [blangko] bertahap kemudian langsung kami cetak. Dan jika sudah selesai dicetak akan dikirim ke masing-masing kecamatan,” katanya.

Advertisement

Di sisi lain, sampai saat ini sudah ada 97,5% dari 570.000 warga wajib E-KTP yang sudah melakukan perekaman data. Sisanya yang belum akan dilakukan jemput bola. “Sisanya yang 1,7 persen merupakan jompo dan sudah sakit, jadi kalau ini selesai, maka kami sudah hampir 100%,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif