News
Minggu, 1 Oktober 2017 - 17:31 WIB

Senjata "RPG" Brimob yang Viral Ternyata Peninggalan Era ABRI

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Video latihan menembak dengan senjata yang disebut RPG (Instagram/@tni_indonesia_update)

Heboh senjata RPG Brimob yang viral di media sosial akhirnya dijawab. Polri menyebut senjata itu peninggalan era ABRI.

Solopos.com, JAKARTA — Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Kombes Pol Martinus Sitompul mengatakan masih ada sekitar puluhan senjata pelontar granat infanteri yang dimiliki Polri. Namun, Martinus menegaskan senjata tersebut adalah sisa peninggalan ketika Polri masih bergabung bersama ABRI.

Advertisement

Menurut dia, semua senjata itu tidak akan digunakan lagi selain untuk pengenalan senjata ke calon anggota Brigade Mobile (Brimob). Nantinya senjata yang diketahui masih ada puluhan itu akan dihabiskan untuk pengenalan senjata saja bagi anggota Brimob.

“Masih ada, tidak lebih dari 50-an. Tentu akan dihabiskan untuk latihan,” ucap dia di Bogor, dikutip Solopos.com dari Okezone.

Martinus juga menegaskan setelah senjata tersebut habis, Polri pun tidak akan melakukan pengadaan akan senjata penghancur tank itu. Pasalnya, Polri memang tidak memerlukan senjata jenis itu.

Advertisement

“Iya persis. Jadi makin lama makin enggak ada. Tugas kita melindungi dan mengayomi masyarakat. Tegakkan hukum, pelihara kamtibmas. Itu tidak kita butuhkan, maka yang terjadi adalah yang terlihat adalah yang ditunjukkan kepada calon-calon anggota Brimob,” katanya.

Diketahui sebelumnya, di jejaring sosial beredar massal video latihan anggota polisi menggunakan senjata penghancur tank. Kemunculan video ini berdekatan dengan viralnya pernyataan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang memperingatkan polisi untuk tidak memiliki senjata penghancur tank.

Dalam video itu, senjata itu digunakan oleh sekelompok orang berseragam, namun bukan seragam TNI. Video ini diunggah oleh akun Instagram @tni_indonesia_update, Selasa (27/9/2017). Baca juga: Heboh Video Pasukan Berseragam Hijau Pakai RPG.

Advertisement

“Ada yang bisa jelaskan video ini? Apa kontijensinya mereka harus memiliki senjata sejenis RPG, apakah mereka ingin melawan militer?” sebut admin akun tersebut dalam keterangan tertulis yang menyertai video itu.

Keterangan tertulis itu menghubungkan video tersebut dengan lontaran Panglima TNI soal pengadaan senjata untuk institusi nonmiliter yang belakangan menjadi polemik. “Ucapan Panglima TNI ternyata benar dan video ini mematahkan keterangan yang mengatakan tidak ada pengadaan senjata yang bisa menembak pesawat, kapal dan tank oleh salah satu institusi di negeri ini,” tulis akun itu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif