Jogja
Minggu, 1 Oktober 2017 - 21:40 WIB

BENCANA ALAM : Rekahan Tanah Rawan Longsor Ditemukan di Bantul

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang warga menambal jalan raya Ponorogo-Pacitan, Desa Wates, Kecamatan Slahung, Ponorogo, yang merekah lantaran terdampak tanah gerak, Senin (20/2/2017). (Istimewa)

BPBD Bantul menemukan adanya rekahan tanah di sejumlah titik yang rawan longsor

Harianjogja.com, BANTUL— Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul mendeteksi adanya rekahan membujur yang rawan longsor saat terkena air hujan dengan volume yang besar. Berdasarkan peninjauan di lapangan, rekahan membujur tersebut ditemui di beberapa titik yakni di Desa Seloharjo Kecamatan Pundong, Desa Srimaratani, Sitimulyo dan Srimulyo Kecamatan Piyungan.

Advertisement

Kepala Pelaksana Harian BPBD Bantul, Dwi Daryanto menuturkan jenis rekahan tanah sangat lah berbeda, yaitu rekahan yang biasanya terjadi karena kekeringan dan rekahan membujur yang berpotensi longsor. Rekahan membujur inilah yang saat ini dipantau secara intensif oleh petugas. Sebab jika terkena curah hujan yang tinggi seketika, rekahan ini tidak kuat dan mudah ambrol.

Dwi menyebut untuk rekahan di Kecamatan Piyungan, pihaknya mendeteksi panjangnya mencapai 10 hingga 15 meter. “Sejauh ini kita antisipasi dengan menutup rekahan sehingga ketika hujan tiba-tiba lebat tidak langsung kemasukan air. Karena kalau gerimis saja akan menutup, tapi kalau lebat akan ambrol,” katanya pada Minggu (1/10/2017).
Padahal hingga kini, masih ada 2235 KK masih bertempat tinggal di zona merah rawan bencana, khususnya longsor.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif