Soloraya
Sabtu, 30 September 2017 - 12:00 WIB

OJK Solo Bagikan Tips Memilih Biro Umrah Agar Tak Tertipu

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Logo Otoritas Jasa Keuangan (JIBI/Solopos/Dok.)

OJK Solo meminta masyarakat berhati-hati memilih biro haji dan umrah.

Solopos.com, SOLO — Masyarakat diminta waspada dalam memilih biro perjalanan haji dan umrah karena semakin marak penipuan berkedok layanan perjalanan ibadah. Masyarakat pun diminta untuk mewaspadai iming-iming pemberangkatan haji dengan tarif di bawah Rp20 juta.

Advertisement

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo, Laksono Dwionggo, mengungkapkan kasus penipuan berkedok perjalanan ibadah semakin banyak ditemukan. Bermula dengan First Travel, muncul beberapa kasus serupa, salah satunya adalah Hannien Tour.

Oleh karena itu, kata dia, diadakan Sosialisasi Waspada Investasi Ilegal dengan tema Waspada Terhadap Haji dan Umrah yang Berpotensi Merugikan di Pendapa Kelurahan Sangkrah.

Advertisement

Oleh karena itu, kata dia, diadakan Sosialisasi Waspada Investasi Ilegal dengan tema Waspada Terhadap Haji dan Umrah yang Berpotensi Merugikan di Pendapa Kelurahan Sangkrah.

“Bersama Tim Waspada Investasi, kami melakukan sosialisasi supaya masyarakat tidak tertipu dengan investasi ilegal. Haji dan umrah diangkat karena saat ini mulai bermunculan kasus penipuan,” ungkap dia kepada wartawan di Pendapa Kelurahan Sangkrah, Jumat (29/9/2017).

Dia mengatakan pengaduan kasus penipuan untuk biro haji dan umrah ke OJK belum ada tapi hal ini tetap merugikan masyarakat. Oleh karena itu, bersama dengan kepolisian dan Kementerian Agama Solo mengajak masyarakat untuk waspada dan lebih teliti dalam memilih biro perjalanan haji dan umrah.

Advertisement

Selain itu, perlu diwaspadai juga jika tarif yang ditawarkan kurang dari Rp20 juta karena berdasarkan aturan, jemaah umrah harus menginap minimal di hotel bintang tiga selama sembilan hari, belum termasuk biaya akomodasi dan konsumsi.

“Dalam memilih biro perjalanan haji dan umrah, masyarakat harus memperhatikan lima pas, yakni pastikan perizinan, pastikan jadwal keberangkatan, pastikan tarif paket, pastikan lokasi akomodasi, dan pastikan visa,” terangnya.

Dia menerangkan ada empat biro perjalanan haji dan umrah yang berizin dan berkantor pusat di Solo, di antaranya adalah Amalia Tours and Travel, Hajar Aswad, Kharisma Tour Hajj and Umrah, dan Izzah Zamzam Sakinah. Sedangkan yang membuka kantor cabang di Solo tercatat ada 11 biro haji dan umrah.

Advertisement

Dia mengungkapkan ada tiga biro perjalanan haji dan umrah yang mendapat pengawasan dari Kemenag, di antaranya First Travel yang sudah dibekukan dan dua biro perjalanan lagi tapi Rosyidi enggan menyebut nama karena masih dalam pengawasan. Terkait kasus Hannien Tour, dia mengatakan masalah ini sudah ada sejak akhir tahun lalu, karena tak kunjung ada kejelasan.

Kasubnit Unit Empat Satreskrim Polresta Solo, Iptu Sudarmiyanto, mengatakan saat ini ada dua biro perjalanan haji dan umrah yang dilaporkan ke Polresta Solo.

Dia mengatakan sudah ada 30 calon jamaah yang melaporkan Hannien Tour dengan total calon jemaah 300 orang yang tidak hanya berasal dari Solo tapi juga Jogja, Wonogiri, Klaten, dan lainnya. Masuknya laporan tersebut karena masyarakat saat ini semakin peka terhadap kasus penipuan berkedok perjalanan ibadah.

Advertisement

Sementara itu, Lurah Sangkrah, Singgih Bagijono, berharap dengan adanya sosialisasi tersebut masyarakat semakin waspada terhadap investasi. “Sosialisasi ini dihadiri tokoh masyarakat, ketua RT, ketua RW, dan perwakilan ibu-ibu PKK sehingga diharapkan bisa memberi informasi ke masyarakat lain supaya tidak terjebak dengan investasi illegal,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif