Jateng
Jumat, 29 September 2017 - 23:50 WIB

Wali Kota Semarang Ngotot Hibahkan Rp18 M untuk MXGP

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi. (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Wali Kota Hendrar Prihadi mengotot menghibahkan Rp18 miliar dana APBD Kota Semarang kepada IMI Jateng untuk melaksanakan Motocross Grand Prix International (MXGP) 2018.

Semarangpos.com, SEMARANG — Wali Kota Hendrar Prihadi mengotot memberikan hibah dana Rp18 miliar dari APBD Kota Semarang kepada Ikatan Motor Indonesia (IMI) Jawa Tengah. Ia menilai penting hibah dana Rp18 miliar untuk penyelenggaraan Motocross Grand Prix International (MXGP) 2018.

Advertisement

“Kami mencoba membangun kebanggaan seluruh warga Semarang, salah satunya di dunia pariwisata dan prestasi. Tidak hanya di lingkup nasional melainkan juga internasional,” kilah politikus PDI Perjuangan itu seusai peringatan Hari Olah Raga Nasional ke-34 tingkat Kota Semarang di Kota Semarang, Jateng, Jumat (29/9/2017).

Pengajuan dana hibah itu tertuang dalam Surat Wali Kota Nomor 900/5141 bertanggal 15 September 2017 tentang Revisi Rancangan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun Anggaran 2018. Hendi—sapaan akrab Hendrar Prihadi—mengatakan kebetulan akan ada suatu event luar biasa yang Kota Semarang berkesempatan menjadi tuan rumah, yakni MXGP International.

Event MXGP Internasional merupakan event bergengsi sekelas Moto GP, dan Indonesia pada tahun 2018 mendatang ditunjuk menjadi tuan rumah pelaksanaan event tersebut. Rencananya, kegiatan yang dijadwalkan pada Juli 2018 itu bakal digelar di Pangkal Pinang dan Kota Semarang.

Advertisement

Persoalannya, beberapa fraksi di DPRD Kota Semarang memandang kurang urgensinya dana senilai itu dihibahkan untuk penyelenggaraan event yang hanya berlangsung dua hari dengan output yang tidak sebanding untuk masyarakat Kota Semarang. Bahkan, Fraksi Partai Gerindra secara tegas menolak menyetujui usulan itu dengan tidak menghadiri rapat paripurna, diikuti fraksi lain, yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Golkar, dan PPP yang tergabung dalam Fraksi PAN.

Hendi menjelaskan event internasional itu akan membawa dampak positif bagi Kota Semarang, utamanya di sektor pariwisata sebagai ajang promosi karena banyak orang luar negeri yang datang sebagai tim untuk kompetisi bergengsi itu. “Sebuah event luar biasa yang kemarin Semarang ditunjuk sebagai tuan rumah. Bangkok mengajukan diri, Palembang mengajukan diri, tetapi yang ditunjuk Semarang. Ini bisa menjadi promosi dan memiliki nilai ekonomis luar biasa,” katanya.

Ia menyebutkanm setidaknya ada 30 tim yang akan berkompetisi di ajang tersebut dengan perkiraan 50 orang-100 orang setiap tim sehingga diperkirakan ada sekitar 2.000 warga negara asing dari berbagai negara berdatangan ke Semarang. “Minimal 2.000 bule datang ke Semarang. Pastinya, hotel penuh, jajanan juga laris, handycraft ikut laris, dan semua aktivitas ekonomi berkembang baik. Makanya, kami sebagai eksekutif mengusulkan hal itu [hibah dana],” katanya.

Advertisement

Akan tetapi, kata Hendi, apabila ternyata DPRD selaku legislatif ternyata menolak maka Pemerintah Kota Semarang tidak akan memaksakan diri, sebab apa yang dilakukan itu sebenarnya agar Semarang bisa go-international.

Wakil Ketua DPRD Kota Semarang Joko Santoso mempertanyakan urgensi hibah dana senilai Rp18 miliar itu karena bukan nilai yang sedikit, sementara Pemkot Semarang sedang fokus pada peningkatan infrastruktur yang tertuang dalam RPJMD. “Sebenarnya, ini bukan ranahnya Pemkot Semarang. Cara Jawane, ‘nguyahi segara’ [menggarami laut]. Tidak perlu. Ini yang patut diwaspadai, apalagi saat ini mendekati pemilihan kepala daerah,” kata politikus Partai Gerindra itu.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif