Soloraya
Jumat, 29 September 2017 - 11:15 WIB

Solo Capai Target Imunisasi MR

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Solopos)

Imunisasi MR di Solo telah melampaui target.

Solopos.com, SOLO — Mendekati akhir pelaksanaan imunisasi measles rubella (MR), cakupan pelaksanaan imunisasi MR di Kota Solo mencapai 95,72% dari sasaran 145.232 anak atau sudah melampaui target. Sisanya sekitar 4% anak belum terimunisasi dengan beragam alasan.

Advertisement

Sekretaris Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Purwanti, menyebutkan beberapa kasus anak yang memenuhi kriteria belum terimunisasi, di antaranya sakit hingga penolakan dari orang tua atau wali.

Pelaksanaan imunisasi campak dan rubella secara massal dilaksanakan mulai Agustus hingga 30 September 2017. Sasaran imunisasi MR adalah anak usia 9 bulan hingga 15 tahun di Kota Bengawan atau anak-anak PAUD, taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) dan sederajat.

“Pelaksanaan MR sudah mencapai target. Jadi secara teori sudah terbentuk imunitas kelompok,” kata dia ketika dijumpai wartawan di ruang kerjanya, Kamis (28/9/2017).

Advertisement

Purwanti mengatakan penolakan imunisasi tersebar di sejumlah sekolah di Kota Solo. Dua sekolah di antaranya bahkan cakupan pelaksanaan imunisasinya dibawah 50%. Namun demikian, Purwanti enggan menyebut sekolah tersebut.

Dia mengatakan DKK terus melakukan upaya pendekatan kepada orang tua siswa bersangkutan. “Tapi ternyata mereka [orang tua] tetap menolak dan memberikan surat pernyataan penolakan,” katanya.

Dia mengatakan ada beberapa alasan para orang tua menolak imunisasi MR. Alasan terbesar berkaitan dengan persoalan keyakinan. Pemkot sendiri dalam waktu dekat akan mengumpulkan sekolah, serta mengundang Kantor Kementerian Agama (Kemenag), Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai upaya pendekatan sekaligus memberikan pemahaman mengenai imunisasi MR.

Advertisement

“DKK juga membuka posko pengaduan layanan pelaksanaan imunisasi MR. Layanan ini melibatkan rumah sakit, dokter spesialis anak, penyakit dalam dan dikuatkan dengan surat keputusan wali kota,” katanya.

Dia menyebut sampai saat ini belum ada laporan terkait kasus imunisasi MR seperti yang terjadi di Kabupaten Demak beberapa waktu lalu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif