Jogja
Jumat, 29 September 2017 - 11:20 WIB

Agar Masuk ke Toko Modern, UMKM Perlu Tingkatkan Produktivitas

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto bersama para UMKM yang menerima bantuan dari Indomaret, Kamis (28/9/2017). (Bernadheta Dian Saraswati/JIBI/Harian Jogja)

PT Indomarco Primatama (Indomaret) berharap produk UMKM Sleman yang masuk ke toko modern semakin banyak

Harianjogja.com, SLEMAN-PT Indomarco Primatama (Indomaret) berharap produk UMKM Sleman yang masuk ke toko modern semakin banyak. Sayangnya produktivitas UMKM masih perlu ditingkatkan karena pelaku usaha belum mampu memproduksi barang dalam jumlah banyak.

Advertisement

Deputy Branch Manager PT Indomarco Prismatama (Indomaret) Cabang Jogja Muhammad Lukman mengatakan, sampai saat ini dari sembilan UMKM Sleman yang terdaftar, baru tiga produk UMKM yang mampu menyuplai barang secara berkelanjutan di gerai Indomaret. Ia mengakui, salah satu kendala UMKM untuk bisa masuk pasar modern adalah produktivitas yang masih terbatas.

“Kendala [UMKM agar produknya bisa masuk Indomaret] terletak pada kemampuan untuk menyuplai ke banyak toko yang masih kurang. Inginnya satu UMKM sudah bisa memasok ke semua toko yang ada,” katanya pada Harianjogja.com di sela-sela acara Seminar UMKM: Menjadikan UMKM yang Kreatif dan Inovatif dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2017 di aula Bappeda Sleman, Kamis (28/9/2017).

Harapannya saat satu UMKM bisa memasok produknya di semua toko, produk UMKM dapat semakin dikenal dan membantu pelaku usaha masuk ke pasar yang lebih modern. Selain produktivitas yang masih terbatas, aspek pengemasan produk juga belum memenuhi syarat. “Misalnya kemasan kripik belum ada labelnya, masih tradisional banget. Ini yang menjadi kendala,” katanya.

Advertisement

Sebagai bentuk kepedulian Indomaret kepada UMKM dalam meningkatkan kualitas dan kapasitasnya, Indomaret menggelar Seminar UMKM: Menjadikan UMKM yang Kreatif dan Inovatif dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2017.

Seminar ini mendatangkan beberapa pembicara yang akan membahas tentang legalitas UMKM, pengemasan, dan seputar produktivitas UMKM. Lukman berharap, melalui seminar ini produk unggulan Sleman menjadi produk unggulan di Indomaret dan mengisi semua gerai.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sleman, Tri Endah Yitnani mengatakan seminar ini dapat meningkatkan informasi dan keterampilan pelaku UMKM. “Keterampilan ini jadi modal memasuki level pasar yang lebih tinggi,” katanya.

Advertisement

Endah mengakui, kendati era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sudah dimulai tetapi Indonesia belum menyiapkan diri secara optimal. Maka seminar ini bisa menyiapkan pelaku UMKM agar mampu bersaing dengan pelaku usaha antarnegara.

“Produk luar negeri seperti Korea, China, dan Jepang banyak masuk ke Indonesia dengan kualitas yang bagus. Kalau tidak mengejar dengan kualitas bagus maka akan tersingkirkan dan lama-lama mati,” tuturnya.

Sementara Marsono Budi Raharjo selaku pengusaha kripik jamur tiram juga mengakui, belum semua UMKM menyadari pentingnya legalitas. Selama ini, masih ada yang menganggap bahwa UMKM kuliner hanya cukup dengan PIRT. “Padahal kan ada paten, halal dari MUI, dan juga pengakuan dari BPOM,” ujarnya.

Ia berharap, seminar yang menurutnya menjadi upaya jemput bola Indomaret ini mampu membuka kesadaran UMKM untuk lebih peduli pada legalitas. Seminar ini diikuti oleh 100 UMKM binaan Pemkab Sleman dan 50 UMKM binaan Indomaret.

Advertisement
Kata Kunci : INDOMARET UMKM Jogja
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif