News
Kamis, 28 September 2017 - 22:00 WIB

Rupiah Anjlok, BI Sebut Tak Mengkhawatirkan

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang tunai rupiah. (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

BI menyebut anjloknya rupiah tidak perlu dikhawatirkan.

Solopos.com, JAKARTA — Bank Indonesia menegaskan pelemahan rupiah terhadap dolar AS tidak dipicu oleh kondisi fundamental dalam negeri. Menurut bank sentral, pelemahan tersebut tidak perlu dikhawatirkan mengingat fundamental ekonomi nasional berada dalam kondisi yang cenderung membaik.

Advertisement

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengungkapkan penguatan dolar AS bersifat global, bukan hanya terhadap mata uang Garuda. Hal ini disebabkan oleh pernyataan yang agak hawkish dari Janet Yellen dan reformasi pajak (tax reform) Trump yang mendapat dukungan parlemen AS.

Kenyataannya, beberapa mata uang regional seperti renminbi dan yen juga ikut melemah dalam lima hari terakhir sejak FOMC meeting the Fed. Menurut Mirza, pelemahan juga disebabkan oleh faktor geopolitik yang terjadi di Korea Utara.

“Bank Indonesia selalu berada di pasar melakukan intervensi untuk menjaga pasar. Jangan khawatir karena fundamental ekonomi Indonesia justru membaik,” ujar Mirza saat dihubungi Bisnis/JIBI, Kamis (28/9/2017). Baca juga: Risiko BUMN Gagal Bayar, Rasio Utang Negara Bisa Tembus 60%.

Advertisement

Perbaikan fundamental ekonomi tersebut, lanjutnya, tercermin dari proyeksi inflasi pada 2017 yang lebih rendah dari perkiraan awal atau tepatnya berada di bawah 4%. “[Selain itu] Real interest rate Indonesia masih positif,” tegas Mirza.

Sementara itu, BI melihat neraca pembayaran Indonesia (balance of payment / BOP) diproyeksikan meningkat lebih tinggi dari perkiraan di mana nilainya mengalami revisi ke atas dari surplus US$9 miliar menjadi surplus US$11 miliar.

Yang terpenting, dia menuturkan data pendukung proyeksi ekonomi Indonesia pada kuartal III dan kuartal IV tahun ini juga menunjukan perbaikan dibandingkan kuartal sebelumnya. BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal III, yang akan diumumkan bulan depan, diperkirakan berada pada kisaran 5,1%-5,2%.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif