Jogja
Kamis, 28 September 2017 - 15:20 WIB

PERTANIAN KULONPROGO : Hutan di Nanggulan akan Dicetak Jadi Sawah

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Pemerintah Kabupaten Kulonprogo berencana mencetak lahan sawah baru, pada 2018

Harianjogja.com, KULONPROGO-Pemerintah Kabupaten Kulonprogo berencana mencetak lahan sawah baru, pada 2018. Lahan tersebut sedianya berada di Kecamatan Nanggulan.

Advertisement

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo Bambang Tri Budi, pada Rabu (27/9/2017) menjelaskan, dilihat berdasarkan Survei Investigasi Desain (SID), potensi cetak sawah baru di Kulonprogo lebih dari 400 Ha.

Menurut dia, perluasan lahan sawah baru sangat mendesak dilakukan, untuk mengantisipasi alih fungsi lahan akibat mega proyek pembangunan bandara baru di Kecamatan Temon dan kawasan pendukung sekitar 350 Ha. Ia mengungkapkan, nantinya proses cetak sawah baru memanfaatkan lahan hutan rakyat.

Bambang menyebutkan, jajarannya telah mengidentifikasi potensi cetak sawah baru dan telah menyusun SID lahan. Berdasarkan identifikasi dan SID tadi, rencananya lahan cetak sawah baru ada di Desa Sidomulyo seluas 50 Ha dan Desa Donomulyo 54 Ha. Dan potensi cetak sawah baru masih dapat bertambah lebih dari 104 Ha, tapi terkendala infrastrutrur jaringan irigasi.

Advertisement

Cetak sawah di Sidomulyo seluas 50 hektare membutuhkan infrastruktur jaringan irigasi yang biayanya Rp6 miliar. Selain di Sidomulyo, potensi cetak sawah baru di Desa Donomulyo, seluas 54 Ha. Namun, membutuhkan infrastruktur irigasi 300 meter.

Irigasi nantinya akan dibuat Talang di Pedukuhan Lengkong dan air yang ditalang berasal dari Kalibawang, serta jaringan irigasi sepanjang dua kilometer. Anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp45 miliar.

Saat ini, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kulonprogo sedang membangun sipon-sipon dan Bendungan Tawang. Setelah selesai pembangunan sipon dan Bendungan Tawang (Pengasih), maka dinasnya akan melakukan pemetaan kembali.

Advertisement

“Kami sebetulnya siap mencetak sawah baru seluas 104 Ha, dengan syarat pemerintah provinsi atau pusat memberikan anggaran pembangunan infrastruktur irigasi,” terangnya.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo Tri Hidayatun mengatakan, dinas sebelumnya telah mencetak 70 Ha sawah baru pada 2015, dan 65 Ha pada 2016. Pada 2017, tidak ada cetak sawah baru, karena jajarannya masih fokus pada pembangunan infrastruktur pertanian, seperti jaringan irigasi.

Potensi cetak sawah di Kulonprogo cukup banyak, tapi terkendala oleh infrastruktur irigasi, kata dia. Padahal, untuk mencetak sawah baru, harus ada jaringan air, dan tersedia lahan.

“Kendala utama cetak sawah baru yakni lahan untuk sawah merupakan tegalan banyak terdapat akar vegetasi, bebatuan dan tidak adanya jaringan irigasi. Sehingga membutuhkan alat berat dan kerja keras masyarakat,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif