SOLOPOS.COM - Ilustasi pemakaian sweter yang bisa berubah warna (Odditycentral.com)
Kisah unik tentang sweter yang bisa berubah warna sesuai cuaca.
Solopos.com, SOLO – Sweter merupakan pakaian tebal yang biasa dikenakan saat musim dingin. Pakaian yang berfungsi menghangatkan tubuh ini biasanya terbuat dari rajutan benang wol atau kain kaos yang elastis. Sayangnya, pakaian ini bisa cepat rusak bila Anda sembarangan mencucinya.
Serat kain akan rusak jika sweter disikat terlalu keras. Selain itu, warna pada sweter bakal cepat pudar bila dijemur di bawah sinar matarahari langsung. Namun, kini, muncul sweter unik yang bisa berubah warna sesuai dengan kondisi cuaca.
Dilansir Oddity Central, Rabu (27/9/2017), sweter unik yang diberi nama ice knit itu merupakan pakaian kekinian yang sedang digandrungi pria di Italia. Bukannya rusak, sweter itu memang dirancang khusus yang bisa berubah warna sesuai cuaca. Sweter itu merupakan keluaran merek buasana ternama, Stone Island.
Perusahaan Stone Island memang dikenal kerap mengeluarkan busana unik yang selalu mencuri perhatian. Sweter itu merupakan salah satu busana koleksi musim semi 2017 yang diberi pewarna dan benang khusus. Bagian dalam sweter itu dibuat dari benang wol untuk memberi efek hangat. Sementara bagian luar sweter dibuat dengan benang eksklusif bertinta temokromik.
Tinta temokromik bisa berubah warna jika terpapar panas. Namun, tidak seluruh bagian sweter itu berubah warna. Perubahan itu terjadi pada beberapa bagian yang menimbulkan efek tiga dimensi. Saat ini, ada dua warna sweter yang dijual, yakni kuning dan hijau.
Sweter kuning akan berubah warna menjadi oranye saat terpapar suhu panas. Sementara yang berwarna hijau berubah menjadi abu-abu. Satu potong sweter unik ini dibanderol seharga USD1.726 atau sekitar Rp23 juta. Meski terbilang mahal, sweter yang bisa berubah warna seperti kulit bunglon ini memiliki banyak peminat.
