Jogja
Rabu, 27 September 2017 - 19:20 WIB

Pengembang Diputus Kontrak, Bagaimana Nasib Pasar Sleman?

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pasar Sleman telah capai proses penyelesaian tahap akhir, Senin (5/12/2016) (Mayang Nova Lestari/JIBI/Harian Jogja)

Pemkab mengambil sikap tegas dengan memutus kontrak pengembang proyek rehabilitasi Pasar Sleman Unit I

Harianjogja.com, SLEMAN- Pemkab mengambil sikap tegas dengan memutus kontrak pengembang proyek rehabilitasi Pasar Sleman Unit I. Kelanjutan pelaksana proyek tersebut ditentukan akhir September ini.

Advertisement

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman Tri Endah Yitnani mengatakan, pemutusan kontrak dilakukan karena pengembang tidak dapat menyelesaikan proyek tersebut sesuai kontrak kerja yang disepakati.

Pemutusan kontrak tersebut juga sudah dikonsultasikan juga dengan Kejaksaan Negeri Sleman. Pemkab akan memasukkan pelaksana proyek ke daftar hitam.

“Kami kembalikan ke BLP [badan layanan pengadaan]. BLP akan menunjuk nominator [pengembang] lain yang dinilai layak meneruskan proyek tersebut,” katanya kepada Harianjogja.com, Selasa (26/9/2017).

Advertisement

Menurut Endah, Pemkab memutus kontrak pengembang tersebut karena ia progres pembangunan pasar itu hanya 25,5% dari kesepakatan kontrak. Sesuai perjanjian kontrak rehabilitasi Pasar Sleman Unit I senilai Rp1,3 miliar itu harus selesai dalam waktu 120 hari kerja. Selain bangunan kios belum sempurna, beberapa lainnya belum dibangun.

Menurutnya, Pemkab sebenarnya tidak dirugikan dalam masalah tersebut. Sebab, Pemkab mendapat dana jaminan 30% yang sudah diendapkan pengembang di bank. “Yang justru rugi para pedagang. Mereka rugi waktu, lama menunggu selesainya proyek,” katanya.

Dia berharap, akhir September ini BLP dapat menunjuk pemegang proyek untuk menyelesaikan pembangunan tersebut. Meski begitu, semua tergantung dari kesanggupan pemegang proyek untuk melanjutkan pembangunan pasar itu. “Soalnya waktunya mepet. Kalau sampai akhir bulan ini belum ada kontrak baru kami khawatir tidak dapat selesai,” katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif