Jateng
Rabu, 27 September 2017 - 20:50 WIB

PENDIDIKAN JATENG : Dilarang Kuliah, Siswi Mengadu ke Ganjar

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berbincang-bincang dengan siswi Kelas XII SMKN 1 Pemalang, Jateng, Rabu (27/9/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Wisnu Adhi N.)

Pendidikan di Jateng ternyata masih diwarnai orang tua yang melarang putrinya melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Semarangpos.com, PEMALANG — Seorang siswi SMK Negeri 1 Pemalang bernama Nuzulia Anggita Ramadani mengadu kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo karena dilarang kuliah ke perguruan tinggi setelah lulus sekolah.

Advertisement

Siswi kelas XII itu bahkan menangis di hadapan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, para guru, dan beberapa orang tua murid yang hadir pada acara Gubernur Mengajar di SMK Negeri 1, Ampelgading, Kabupaten Pemalang, Jateng, Rabu (27/9/2017).

Pada sesi tanya jawab, Anggita yang mendapat kesempatan pertama langsung meminta pendapat orang nomor satu di Jateng itu. “Pak Ganjar, saya mau kuliah tapi tidak boleh sama ibu. Bilangnya saya disuruh kerja dulu biar ada pengalaman,” katanya sambil menangis.

Advertisement

Pada sesi tanya jawab, Anggita yang mendapat kesempatan pertama langsung meminta pendapat orang nomor satu di Jateng itu. “Pak Ganjar, saya mau kuliah tapi tidak boleh sama ibu. Bilangnya saya disuruh kerja dulu biar ada pengalaman,” katanya sambil menangis.

Anggita mengaku ingin kuliah di Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Semarang. Menerima pengaduan itu, Ganjar langsung merespons dan menanyakan di mana sekarang ibu Anggita berada.

“Mana ibumu, ikut datang ke sekolah enggak? Kalau ada, suruh maju sini,” kata Ganjar.

Advertisement

“Bukan begitu, Pak. Maksud saya, kalau kerja kan sudah ada pengalaman. Nanti kalau sudah punya pengalaman, baru kuliah dan dapat kerja yang enak,” jawab ibu Anggita yang bernama Duriyah.

Ganjar pun lalu bertanya kepada Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng Gatot Bambang Hastowo yang ikut mendampinginya. “Bapak-Bapak dulu kuliah dulu, apa kerja dulu?” tanya Ganjar.

Selanjutnya Ganjar memberikan pengertian kepada Duriyah bahwa meskipun lulusan SMK sudah siap kerja, namun kompetensinya berbeda dengan sarjana. Meskipun sama-sama siap kerja, tutur Ganjar, sarjana akan mendapat penghargaan lebih di pasar kerja ketimbang lulusan SMK.

Advertisement

“Sekarang saya tanya di hadapan semua yang ada di sini, ibu membolehkan tidak anaknya kuliah di universitas yang diinginkannya?” tanya Ganjar.

Duriyah pun kemudian menjawab boleh dan mengizinkan anaknya kuliah di perguruan tinggi. Mendengar jawaban ibunya, Anggita pun menangis dan mencium tangan Ganjar diiringi tepuk tangan seisi ruangan.

Politikus PDI Perjuangan itu pun berpesan kepada Anggita agar fokus mengejar cita-citanya dan meminta doa orang tuanya jika ingin merantau untuk menuntut ilmu ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif