Jateng
Selasa, 26 September 2017 - 13:50 WIB

Tol Semarang-Solo Ditarget Rampung 2018, Jakarta-Banyuwangi 2019

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo mendengar penjelasan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuldjono mengenai jalan tol Semarang-Solo Seksi III Bawen-Salatiga, Jateng, Senin (25/9/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Wisnu Adhi N.)

Tol Salatiga-Solo sebagai bagian jalan bebas hambatan Trans Jawa diharapkan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bisa rampung pada 2018 mendatang.

Semarangpos.com, SALATIGA Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono berharap pembangunan jalan tol Semarang-Solo ruas Salatiga-Solo dapat selesai serta bisa dioperasikan pada 2018. “Tahun depan mudah-mudahan jalan tol Salatiga-Solo sepanjang 32 km bisa kita selesaikan,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimulyono seusai mendampingi Presiden Joko Widodo meresmikan jalan tol Semarang-Solo Seksi III Ruas Bawen-Salatiga, Senin (25/9/2017).

Advertisement

Basuki mengungkapkan dirinya telah mengecek langsung ke lokasi proyek pembangunan jalan tol Salatiga-Solo guna mengetahui capaian pengerjaan. “Tadi kami lihat ke lapangan, satu hari bisa kami selesaikan 300 meter, dengan alat yang baru sehingga 32 km mungkin sekitar 100 hari atau tiga bulan akan selesai,” ujarnya.

Basuki menyebutkan jalan tol Salatiga-Solo akan dioperasikan secara fungsional pada musim arus mudik Lebaran 2018. “Setelah mudik, [jalan tol Salatiga-Solo] baru akan dioperasikan secara penuh. Jalan tol Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono, Kertosono-Mojokerto-Surabaya akan selesai 2018 sehingga Jakarta-Semarang-Solo-Surabaya-Probolinggo nanti juga selesai 2018, Probolinggo-Banyuwangi selesai 2019,” katanya.

Advertisement

Basuki menyebutkan jalan tol Salatiga-Solo akan dioperasikan secara fungsional pada musim arus mudik Lebaran 2018. “Setelah mudik, [jalan tol Salatiga-Solo] baru akan dioperasikan secara penuh. Jalan tol Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono, Kertosono-Mojokerto-Surabaya akan selesai 2018 sehingga Jakarta-Semarang-Solo-Surabaya-Probolinggo nanti juga selesai 2018, Probolinggo-Banyuwangi selesai 2019,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Basuki juga mengungkapkan bahwa pihaknya akan menambah jumlah rest area di jalan tol Bawen-Salatiga dengan membangun satu rest area lagi di lahan milik PTPN guna mengakomodasi para pelaku usaha kecil menengah. “Saya sudah bicara dengan Dirut PTPN, di daerah Tuntang nanti akan dijadikan rest area untuk mengakomodasi UKM sehingga total ada tiga rest area di Bawen-Salatiga,” ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo juga mengungkapkan keyakinannya target pembangunan tol baru sepanjang 1.800 km dapat tercapai pada 2019. “Tadi saya tanya bisik-bisik Pak Menteri [Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyono] perkiraan 2019 dapat tambahan berapa kilo? Tadi dihitung dapatnya kurang lebih nanti 1.800 kilometer, artinya sebetulnya kita ngebut itu juga bisa,” kata Presiden saat meresmikan Tol Solo-Semarang Seksi III Bawen-Salatiga, Senin.

Advertisement

Presiden mengatakan Indonesia paling awal membangun tol untuk negara Asia, dengan Tol Jagorawi. Bahkan jalan bebas hambatan itu telah ditiru banyak negara. “Dulu saat jalan tol Jagorawi, kita punyai sekitar tahun 77. Semua orang datang melihat tol Jagorawi, kita. Lihat, meniru manajemennya, meniru konstruksinya, semuanya niru. Negara-negara di sekitar kita, tapi mereka sudah punya beribu kilometer, kita masih 780 km,” kata Presiden.

Jokowi mengakui bahwa lambatnya pembangunan tol ini karena masalah pembebasan lahan. “Sekarang kunci itu sudah kita lihat. Kuncinya sudah ketemu. Kalau konstruksi ternyata kita enggak kalah asal tanahnya sudah bebas,” katanya.

Untuk itu, Presiden berharap pekerjaan pembangunan tol ini agar selesai sesuai target. “Inilah yang terus kita kejar dan saya ingat saat itu tiga tahun yang lalu saya sampaikan ke Menteri PU yang terkait juga dengan Menteri BUMN, saya hitung lima tahun target kita sementara 1.800 (km). Lima tahun lo itu,” katanya.

Advertisement

Presiden berharap pekerjaan tol dikerjakan bersama-sama, seperti pembangunan Tol Bawen-Salatiga yang dibangun oleh BUMN (Jasamarga), swasta (Astra Infra) dan pemerintah daerah. “Dimana-mana kita harapkan seperti itu. Gabungan pemerintah daerah, pemerintah pusat BUMN, swasta semuanya gabung,” harapnya.

Jika perlu, katanya, pekerjaan jalan tol semua di lokasi sehingga akan cepat selesai, baik pembiayaannya, kontruksi dan pembebasan lahannya. “Jangan kalah dengan negara-negara lain. Kalau tetangga kita bisa, kita juga lebih bisa harusnya. Kita ini negara besar,” tegas Presiden.

Jokowi berharap penyelesaian pembangunan jalan tol ini akan memangkas biaya logistik. “Transportasi barang dari satu tempat ke tempat yang lain itu masih dua kali sampai dua setengah kali lipat lebih mahal dari Singapura dan Malaysia. Sebabnya apa ya jalan-jalan bebas hambatan seperti ini belum selesai,” katanya.

Advertisement

Untuk itu, Presiden meminta pembangunan jalan tol Transjawa yang sudah dikerjakan bertahun-tahun, pada 2018 akhir, Jakarta-Surabaya sampai Probolinggo sudah tersambung. “Nanti dari ujung barat Banten sampai ke banyuwangi. Saya tadi tanya Bu Menteri BUMN [Rini Soemarno], Pak Menteri PU [Basuki Hadimuljono] kapan? Kalau kerja dengan saya mesti saya tanya kapan? Tegas-tegasan saja. 2019. Janji. Yang janji bukan saya, tapi dua menteri. Menagihnya ke saya bisa, tapi nanti saya menagih ke menteri PU dan menteri BUMN kapan? Saya kejar terus tiap hari. Seperti itu harus dikejar,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif