Jogja
Selasa, 26 September 2017 - 21:20 WIB

Selain Bebas PKL, Hari Ini Adalah Satu Hari Bersih Malioboro

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana Malioboro bebas Pedagang Kaki Lima (PKL), Selasa (26/9/2017). (Yohana Lestari/JIBI/Harian Jogja)

Dalam rangka memperingati Hari Pariwisata Internasional 2017, Dinas Pariwisata DIY menggelar kegiatan Satu Hari Bersih Malioboro

Harianjogja.com, JOGJA–Dalam rangka memperingati Hari Pariwisata Internasional 2017, Dinas Pariwisata DIY menggelar kegiatan Satu Hari Bersih Malioboro, Selasa (26/9/2017).

Advertisement

Baca juga : Begini Sepinya Malioboro saat Bebas PKL Mulai Diterapkan

Sekretaris Dinas Pariwisata DIY, Rus Sutikno mengungkapkan, Hari Pariwisata Internasional sebenarnya jatuh pada tanggal 27 September tapi karena momennya berdekatan dengan Program Selasa Wage yang di dalamnya terdapat kegiatan reresik Malioboro, maka akhirnya diputuskan untuk jadi satu.

“Karena berdekatan dengan Selasa Wage akhirnya digabungkan saja jadi satu. Kegiatan kali ini melibatkan berbagai stakeholder pariwisata seperti perhotelan, rumah makan dan mereka yang beraktivitas di Malioboro,” jelasnya di sela-selaa kegiatan.

Advertisement

Ia mengatakan, sasaran kegiatan Satu Hari Bersih Malioboro adalah area sepanjang Tugu Pal Putih hingga Titik 0 Kilometer. Bersih-bersih sendiri mulai dilakukan sejak pukul 06.30 hingga 08.00 WIB.

Rus menyampaikan, salah satu tujuan Satu Hari Bersih Malioboro adalah untuk menumbuhkan rumangsa melu handarbeni (merasa ikut memilki) terhadap Malioboro. “Setelah ada rasa memiliki, kemudian pemeliharaan akan dilakukan secara rutin oleh para penghuni dan mereka yang mencari nafkah di Malioboro,” ungkapnya.

Hal ini penting menurutnya, karena kesadaran masyarakat dalam memelihara Malioboro belum tinggi. Selama ini, katanya, masih ada pihak-pihak yang masih suka membuang sampah sembarangan. Ia sangat menyayangkan kejadian tersebut karena Malioboro sebagai ikon Jogja sudah sepatutnya dalam keadaan bersih dan nyaman.

Advertisement

Jika Malioboro bersih dan nyaman, imbuhnya, maka wisatawan yang datang pun akan merasa betah. Dengan demikian wisatawan akan merasa ketagihan untuk datang kembali. “Sayang kalau ikon ini dicuekin. Mungkin ada rasa males. Karena itu perlu terus diingatkan,” ujar Rus.

Terkait Hari Pariwisata Internasional 2017, Rus berharap kedepan dunia pariwisata DIY semakin maju dan dikenal dunia. Ia juga berharap masyarakat semakin kreatif dan bersemangat dalam mengembangkan objek wisata karena pariwisata punya potensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kepala Seksi Promosi Dinas Pariwisata DIY, Putu Kertiyasa menambahkan, Satu Hari Bersih Malioboro adalah kegiatan yang baru pertama kali digelar. Senada dengan Rus, ia juga berharap kegiatan tersebut dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan.

“Kebersihan dan kenyamanan adalah salah satu hal yang dicari oleh wisatawan,” tutupnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif