Soloraya
Selasa, 26 September 2017 - 20:32 WIB

Pasokan Air Embung Menipis, Penggunaan Air PUDAM Boyolali Dikurangi

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/dok)

Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) terpaksa mengurangi pemanfaatan air embung karena pasokan air menipis.

Solopos.com, BOYOLALI— Kemarau panjang dalam beberapa bulan terakhir berdampak pada menipisnya pasokan air embung di Musuk. Alhasil, Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) terpaksa mengurangi pemanfaatan air embung yang biasa dipakai untuk kepentingan Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM).

Advertisement

“Prediksi kami, jika tidak segera turun hujan, maka air embung hanya cukup untuk pasokan selama satu bulan saja,” ujar Dirut PUDAM Boyolali, Cahyo Sumarso, kepada wartawan, Senin (25/10/2017).

Cahyo menjelaskan, saat ini pihaknya terpaksa melakukan penghematan dengan mengurangi pemanfaatan air untuk memasok kebutuhan air bersih PUDAM.

Jika sebelumnya, debit air yang dipakai untuk PUDAM 30 liter/ detik, maka saat ini hanya bisa memakai 3–5 liter/ detik. Selanjutnya, air yang keluar dari embung diolah terlebih dahulu di bak pengolahan PUDAM. Air di embung tak akan dihabiskan total, karena sebagian harus disisakan untuk pemeliharaan.

Advertisement

”Air embung tersebut digunakan untuk melayani 4.000 pelanggan di Kecamatan Musuk dan Kecamatan Boyolali Kota,” tambahnya.

Ancaman kekurangan pasokan air bersih juga melanda wilayah Boyolali utara yaitu, Kemusu dan Juwangi. Untuk itu, pihaknya berharap hujan dapat segera turun agar persediaan bahan baku air kembali tercukupi.

Disinggung upaya menambah pasokan air bersih, saat ini sedang diselesaikan sejumlah proyek embung baru. Jika embung selesai, bakal bisa menambah persediaan pasokan, utamanya saat musim kemarau.

Advertisement

“Kalau proyek embung sudah selesai, maka pasokan air semakin melimpah. Sehingga saat kemarau pun tak masalah, pasokan dijamin cukup,” tambahnya.

Selain pasokan dari embung, pihaknya berencana memanfaatkan air Sungai Serang. Hal itu dilakukan untuk menambah pasokan air bersih di wilayah Boyolali bagian utara, yaitu, Kecamatan Juwangi, Kemusu dan Karanggede.

“Kami sudah mengajukan izin ke Balai Besar Wilayah Sungai Pemali- Juwana yang bertanggung jawab terhadap aliran Sungai Serang,” paparnya.

 

Advertisement
Kata Kunci : Kekeringan PUDAM Boyolali
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif