Jogja
Selasa, 26 September 2017 - 16:34 WIB

Begini Sepinya Malioboro saat Bebas PKL Mulai Diterapkan

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana Malioboro bebas Pedagang Kaki Lima (PKL), Selasa (26/9/2017). (Yohana Lestari/JIBI/Harian Jogja)

Kawasan Malioboro terlihat berbeda semenjak kebijakan bebas Pedagang Kaki Lima (PKL) diberlakukan mulai hari ini, Selasa (26/9/2017)

 

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA – Kawasan Malioboro terlihat berbeda pada Selasa (26/9/2017). Hari ini, jalan ikon wisata Kota Jogja ini mulai diberlakukan bebas pedagang kaki lima (PKL), khusus hari Selasa Wage.

Pantauan Harianjogja.com, trotoar dan jalur lambat di sepanjang jalan ini bersih dari PKL. Bahkan, gerobak tempat mereka menyimpan barang dagangan pun tidak ada. Ruang itu menjadi lapang.

Advertisement

Pantauan Harianjogja.com, trotoar dan jalur lambat di sepanjang jalan ini bersih dari PKL. Bahkan, gerobak tempat mereka menyimpan barang dagangan pun tidak ada. Ruang itu menjadi lapang.

Pejalan kaki pun memiliki ruang yang lebih lapang untuk berjalan. Tak hanya itu, sampah pun tak tampak.

Penerapan bebas PKL ini dimulai pukul 00.00 WIB hingga 24.00 WIB. Pengunjung akan merasakan suasana Malioboro yang berbeda, lebih terlihat luas dan kenyamanan pejalan kaki yang tidak berdesak-desakan.

Advertisement

Selain terlihat lebih luas dan memberi kenyamanan lebih pada pengunjung, kebijakan ini juga memberi kesan positif yang menjadikan wajah Malioboro lebih bersih dan rapi. Pengamen pun tidak terlihat lalu lalang.

Suasana Malioboro bebas Pedagang Kaki Lima (PKL), Selasa (26/9/2017). (Yohana Lestari/JIBI/Harian Jogja)

“Bagus, jadi kelihatan bersih dan rapi,” kata Fitra pengunjung asal Cilacap saat ditemui Harianjogja.com, Selasa (26/9/2017).

Advertisement

Meski tidak ada PKL, pengunjung masih dapat berbelanja atau sekadar melihat cendera mata di toko sepanjang Malioboro, karena pertokoan maupun perhotelan masih tetap buka.

Kebijakan yang banyak memberi kesan positif bagi pengunjung ini tidak lantas memiliki banyak sisi positif bagi kios-kios sepanjang Malioboro. Hari bebas PKL dirasa sedikit merugikan bagi mereka yang memiliki toko. Pasalnya, pengunjung yang datang ke Malioboro menjadi lebih sedikit dibandingkan saat PKL ramai di sepanjang jalan.

“Jadi sepi. Lebih menguntungkan kalau ada PKL”, kata Dewi salah satu penjaga toko di kawasan Malioboro saat ditemui Harianjogja.com, Selasa (26/9/2017).

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif