Entertainment
Selasa, 26 September 2017 - 14:47 WIB

Amien Kamil Menyuguhkan Musikalisasi Puisi untuk Pram

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Satrawan, Amien Kamil, membaca puisi pada Poetry Performance di Rumah Banjarsari Solo, Minggu (24/9/2017) malam. (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

Penyair Jakarta, Amien Kamil kumpulan puisi bertajuk Catastrophe 1965: Elegi untuk Pramoedya Ananta Toer.

Solopos.com, SOLO--Selesai dengan Tamsil Tubuh Terbelah (2007), penyair asal Jakarta, Amien Kamil, menyiapkan Catastrophe 1965: Elegi untuk Pramoedya Ananta Toer. Kumpulan puisi yang salah satunya berisi sajak-sajak untuk Pram tersebut berisi 60 karya. Tak hanya buku, ia juga menyiapkan CD Musik yang berisi musikalisasi puisi dengan iringan berbagai genre. Seperti
punk, rock, blues, punk yang digarap oleh Steven Jam.

Advertisement

Bertempat di ruang seni Rumah Banjarsari, Solo, Minggu (24/9/2017) malam, Amien mementaskan sepuluh sajak di hadapan para penikmat sastra. Dia menyuguhkan penampilan baca puisi dengan iringan berbagai genre musik mulai tradisi, instrumentalis, blues, dan terakhir ditutup dengan musik rock. Diiringi musisi Yoko Nomura, Hendrikun Wisnu Groho, Toto Sokle, dan Eko Balung. Beberapa instalasi dan globe menggantung menghidupkan penampilannya.

Sajak-sajak puisi yang dicuplik dari buku Catastrophe 1965: Elegi Untuk Pramoedya Ananta Toer dia sampaikan secara maraton selama hampir satu jam. Dalam acara bertajuk Poetry Performance Ribuan Kilometer Menjelajahi Tubuh ini Amien bahagia bisa mampir ke Solo. Sebelumnya
dia telah tampil di empat kota lain seperti Jakarta, Serang, dan Jogja.

“Ini ya sebut saja latihan sebelum rilis karya terbaruku Oktober nanti. Sebentar lagi akan muncul buku saya yang kedua Catastrophe 1965: Elegi Untuk Pramoedya Ananta Toer. Ini tadi hampir semuanya sajak-sajak di kumpulan buku terbaru,” kata dia saat diwawancara seusai acara.

Advertisement

Poetry performance dengan iringan berbagai genre memang sudah melekat dengan Amien. Musik yang dipilih disesuaikan dengan tema sajak yang diangkat. Biasanya sebelum menciptakan sebuah karya, ia tak hanya belajar tentang keindahan diksi. Tetapi juga melakukan riset panjang untuk menentukan musik pengiring yang pas.

Selain penyair, Amien juga sutradara teater dari Republic Of Performing Arts. Deretan karya klasik Shakespeare atau Dario Fo pernah digarapnya. Selama proses teater ia melibatkan para pemusik yang mengisi ilustrasi. Mereka yang juga menemani pentas music poetry-nya di Solo kemarin.

Amien pernah bergabung dengan Bengkel Teater Rendra. Pada tahun 2003-2005 berkolaborasi dengan penyair Jerman, Brigitte Oleschinski.

Advertisement

Selanjutnya melakukan perjalanan pentas multimedia di Festival Puisi Berlin, Koln, Bremen serta Hamburg, dan terlibat dalam International Literature Festival Letras Del Mundo di Meksiko.

 

Advertisement
Kata Kunci : Amiem Kamil PRAM Puisi
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif