News
Senin, 25 September 2017 - 11:10 WIB

SOLOPOS HARI INI : Soloraya Hari Ini: Pedagang Pasar Klewer Dibujuk Cabut Laporan

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Senin, 25 September 2017.

Halaman soloraya Harian Umum Solopos membahas dugaan pungutan liar (pungli) di Pasar Klewer.

Solopos.com, SOLO – Kasus pungli yang menjerat Pengurus Persatuan Pedagang Pelataran Pasar Klewer (P4K) memasuki babak baru. Oknum P4K bergerak mendekati pedagang yang melapor, agar mencabut laporannya.

Advertisement

Pedagang diming-imingi los di lokasi strategis jika cabut laporan. Oknum P4K juga meminta laporan dicabut agar kasus tidak merember ke mana-mana.  Kini polisi sudah mengantongi barang bukti berupa kuitansi jual beli lapak.

Berita tentang kasus pungli di Pasar Klewer menjadi headline Halaman Soloraya Harian Umum Solopos, Senin (25/9/2017). Selain itu ada berita tentang warga Sragen tewas tertabrak KA Kalijaga dan imbauan Dishub Solo terkait pembangunan Flyover Manahan.

Advertisement

Berita tentang kasus pungli di Pasar Klewer menjadi headline Halaman Soloraya Harian Umum Solopos, Senin (25/9/2017). Selain itu ada berita tentang warga Sragen tewas tertabrak KA Kalijaga dan imbauan Dishub Solo terkait pembangunan Flyover Manahan.

Berikut ini cuplikan berita halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Senin 25 September 2017;

DUGAAN PUNGLI KLEWER : Pedagang Dibujuk Cabut Laporan

Advertisement

Berdasarkan informasi yang dihimpun Espos, sejumlah pengurus bergerak melakukan pendekatan kepada pedagang khususnya yang menjadi pelapor dalam kasus tersebut dengan memberikan iming-iming los di tempat yang strategis di pelataran Pasar Klewer.

Salah satu pedagang, Sulardi, mengakui beberapa kali didatangi pengurus P4K dan meminta dirinya bersama sejumlah pedagang lainnya mencabut laporan dugaan penggelapan dana iuran paguyuban selama menempati pasar darurat di Alun-alun Utara (Alut) Keraton Solo. “Yang pertama, ada dua orang pengurus mendatangi saya agar mencabut laporan kemudian [sebagai imbalan] akan diberikan lapak di lokasi yang strategis. Dua kali saya didatangi pengurus, juga dengan iming-iming yang sama dan mereka menyampaikan kekhawatiran jika kasus ini dilanjutkan pasti akan merembet kemana-mana,” papar Sulardi.

Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com

Advertisement

PERLINTASAN TANPA PALANG: Tertabrak Kereta, Sugiyono Tewas

Kecelakaan maut kembali terjadi di perlintasan kereta api (KA) tanpa palang pintu, Minggu (24/9) pukul 06.37 WIB. Sugiyono, 47, warga Dukuh Lareng RT 003/RW 005 Desa Gemantar, Kalijambe, Sragen, meninggal dunia setelah tertabrak KA Kalijagajurusan Solo-Semarang dengan nomor loko CC 2018324.

Kereta dengan masinis Catur Cahyono dan asisten Eko Kristianto tersebut dalam perjalanan dari Solo ke Semarang. Saat kereta tiba di perlintasan tanpa palang di Dukuh Salam RT 013, Desa Saren, Kalijambe, tiba-tiba Sugiyono yang mengendarai sepeda motor Honda Supra X berpelat nomor B 6569 EBE dari arah timur langsung menyeberangi rel.

Advertisement

Lantaran jarak sudah sangat dekat, kecelakaan pun tidak bisa dihindarkan. Informasi yang diterima Espos, korban sebenarnya sudah diteriaki warga saat hendak menyeberang rel. Warga mengingatkan adanya kereta mau lewat. Diduga tak mendengar teriakan warga, korban tetap melintasi rel. Akibatnya tubuh dan sepeda motor milik korban terpental beberapa meter akibat benturan.

Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com

PEMBANGUNAN FLYOVER: Siap-Siap Hindari Area Manahan

Warga Solo harus mulai bersiap-siap menghindari kawasan Manahan saat proyek pembangunan flyoveratau jalan layang di atas perlintasan kereta api Manahan dimulai.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub Solo), Hari Prihatno, mengatakan perlintasan sebidang Manahan dipastikan ditutup saat proyek pembangunan dimulai November mendatang. Dishub akan memasang tambahan rambu lalu lintas guna membantu warga mencari jalan alternatif.

“Kami akan menutup akses jalan masuk ke lokasi proyek, baik di Jl. Adisucito, Jl. M.T. Haryono, Jl. Sam Ratulangi, Jl. dr. Moewardi, dan juga Jl. Hasanudin. Para pengguna jalan akan kami arahkan menjauhi kawasan Manahan,” kata Hari saat mengisi sosialisasi penerapan manajemen dan rekayasa lalu lintas (MRLL) masa konstruksi overpassManahan di Pendapa Kantor Kelurahan Manahan, Jumat (22/9) malam.

Hari mengatakan para pengguna kendaraan memang harus memutar cukup jauh ketika perlintasan sebidang Manahan tidak bisa dilewati.

“Kami minta pengertian warga demi kepentingan yang lebih besar. Setelah overpass dibangun, kepadatan arus lalu lintas di seputaran Manahan bisa terurai. Saya dengar intensitas perjalanan kereta api yang melewati perlintasan sebidang Manahan juga akan bertambah. Jika seperti itu, kendaraan bisa jadi tertahan,” jelas Hari.

Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif