Jateng
Senin, 25 September 2017 - 10:50 WIB

PILKADA 2018 : PKB Ingin Kandidat Tolak Full Day School

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penyampaian Visi dan Misi Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Periode 2018-2023 yang digelar DPC PKB Kudus di Hotel Griptha Kudus, Minggu (24/9/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Akhmad Nazaruddin Lathif)

Pilkada atau Pilbup Kudus 2018 bakal dilalui PKB dengan calon yang menolak konsep full day school atau lima hari sekolah.

Semarangpos.com, KUDUS – Partai Kebangkitan Bangsa menginginkan kandidat yang berani menolak program full day school atau lima hari sekolah untuk diusung dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Kudus 2018. Calon bupati maupun calon wakil bupati PKB dalam pemilihan umum kepala daerah (pilkada) itu bahkan harus memperjuangkan penganggaran bantuan dana bagi madrasah diniyah.

Advertisement

Prasyarat kandidat PKB dalam pilbup yang lebih dikenal sebagai Pilkada Kudus 2018 itu diungkapkan Ketua Desk Pemilihan Kepala Daerah PKB Jawa Tengah, Beni Karmaen, saat Penyampaian Visi dan Misi Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Periode 2018-2023 yang digelar DPC PKB Kudus di Hotel Griptha Kudus, Minggu (24/9/2017). “Madrasah diniyah yang beroperasi pada sore hari merupakan bagian dari pendidikan karakter,” tegasnya dalam sambutan saat membuka kegiatan itu.

Presiden, kata dia, telah mengeluarkan Perpres yang menyebutkan bahwa program full day school atau perpanjangan jam sekolah bukan kewajiban. Dengan demikian, lanjut dia, ada ruang bagi pemerintah daerah untuk mengalokasikan anggaran untuk pengembangan madrasah diniyah. “PKB tentu menginginkan pemimpin daerah yang bersedia memperjuangkan keberlangsungan madrasah diniyah, karena termasuk ikut melestarikan warisan ulama,” ujarnya.

Kegiatan penyampaian visi dan misi bakal calon bupati tersebut, DPC PKB Kudus mengundang tujuh orang peserta penjaringan bakal cabup melalui PKB Kudus. Di antara mereka adalah Ketua DPC PKB Kudus Ilwani, kader Partai Gerindra Sri Hartini, mantan bupati Kudus M. Tamzil, Djoni Rahardjo, dan tokoh perempuan Kharirotus Saadah, serta Umar Ali dan Maesyaroh. Sayangnya, Umar Ali dan Maesyaroh tidak hadir, sedangkan Ketua DPRD Kudus Masan yang juga kader PDI Perjuangan mendapatkan undangan PKB untuk mengikuti penyampaian visi dan misi karena menawarkan koalisi kepada PKB.

Advertisement

Ketua Desk Pilkada DPC PKB Kudus Nur Hadi mengungkapkan diundangnya Masan untuk menindaklanjuti surat ajakan koalisi dari PDIP. Hasil penyampaian visi dan misi kelima bakal calon tersebut akan disampaikan ke DPP PKB melalui DPW PKB Jateng.

Demikian halnya, sambungnya, surat ajakan koalisi dari PDI Perjuangan juga akan disampaikan. Hampir semua bakal calon menawarkan program pembangunan untuk memajukan Kabupaten Kudus di berbagai bidang, mulai dari pendidikan hingga kesehatan.

Penyampaian Visi dan Misi Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Periode 2018-2023 dipandu akademisi Saechan Muchit sebagai moderator. Dihadirkan pula dua panelis, yakni Moh. Adnan dan Muhammad Junaidi.

Advertisement

Ilwani yang merupakan kader PKB mengatakan dirinya ketika dipercaya memimpin Kudus siap memperjuangkan pendapatan guru madrasah naik menjadi Rp1 juta/bulan. “Setiap desa di Kudus juga akan diupayakan lahir satu penghafal Alquran,” ujarnya.

Selain itu, dia juga siap memperjuangkan pembuatan Peraturan Daerah (Perda) Kudus Kota Santri sebagai upaya untuk meneguhkan dan bukan hanya sekadar slogan. Sedangkan, Ketua DPRD Kudus Masan menjanjikan pelayanan kesehatan gratis bukan hanya terbatas di rumah sakit pemerintah, melainkan di semua rumah sakit swasta juga akan diberlakukan program serupa.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif