Soloraya
Senin, 25 September 2017 - 07:00 WIB

Nonbar Film G30S/PKI di Gemolong Sragen Disaksikan Ribuan Warga

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ribuan orang memadati Taman Edupark Gemolong untuk nonbar film G 30S/PKI, Sabtu (23/9/2017) malam. (Istimewa/Koramil Gemolong)

Nonbar film G30S/PKI digelar di daerah-daerah.

Solopos.com, SRAGEN — Ribuan warga dan TNI di wilayah Kecamatan Gemolong, Sragen, menggelar nonton bareng (nonbar) film Gerakan 30 September/ Partai Komunis Indonesia atau G30S/PKI di Taman Edupark Gemolong, Sragen, Sabtu (23/9/2017) malam.

Advertisement

Nonbar yang diadakan Forum Masyarakat Gemolong (FMG) dihadiri unsur muspika, dan para pengurus dan kader organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan.

Ketua Panitia FMG, Sapardi, sebelum pemutaran film menyampaikan uraian singkat tentang film yang dibuat pada masa Orde Baru itu. Dia menyampaikan sejak 1998, film tersebut sudah tidak diputar di Televisi Republik Indonesia (TVRI). Namun pada Sabtu malam, Sapardi mengajak seluruh elemen masyarakat Gemolong untuk nonbar film tersebut.

“Film ini dibuat pada 1984 dengan biaya mencapai Rp800 juta. Kita sebagai generasi penerus harus bisa mengambil sisi baik dari film sejarah itu. Generasi sekarang dengan masa 19 tahun, belum melihat film itu. Latar belakang mengapa film itu ada belum paham. Maka kami momentum akhir September untuk mengenalkan adanya sejarah kelam di Indonesia,” ujarnya.

Advertisement

Danramil 15/Gemolong Kapteb (Cba) Sugiyono menyampaikan banyak terima kasih atas dukungan dalam kegiatan nonbar. Dia menjelaskan pada 1965 telah terjadi pemberontakan oleh PKI dan pada saat itu terjadi pembunuhan terhadap para kiai, santri, dan prajurit TNI.

“Bangsa ini sudah mengalami peristiwa pahit itu. Saya minta para pemuda bisa mengambil hikmah dari film tersebut. Ideologi kita adalah Pancasila sehingga jangan sampai ideology Pancasila dirongrong oleh orang yang tidak bertanggung jawab,” ujarnya.

Kegiatan serupa juga diadakan di wilayah Kecamatan Miri pada Jumat (22/9/2017) malam. Nonbar film G 30S/PKI di Miri digelar di Pondok Pesantren At-taqwa, Desa Sunggingan, Kecamatan Miri. Kegiatan itu juga merupakan hasil kerja bareng Forum Remaja Masjid Al Huda bersama Koramil 16/Miri. Sejumlah elemen ormas seperti dari Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, LDII, dan MTA juga ikut bergabung.

Advertisement

“Tujuan pemutaran film ini untuk memahamkan generasi muda agar mengerti sejarah kelam bangsa ini yang dilakukan PKI sehingga pengalaman pahit itu tidak terulang lagi. Pemutaran film ini bukan untuk meluruskan sejarah karena sejarah kita suah lurus. Pemberontakan PKI memang nyata terjadi. Kalau pun ada kontra berarti kelompok tersebut berhaluan beda dengan Pancasila,” ujar Danramil Miri, Kapten (Inf) Yudo Prihatin kepada Espos, Sabtu siang.

Lewat pemutaran film ini, Yudoo mengajak semua elemen untuk merapatkan barisan, memupuk persatuan, dan menghindari perbedaan demi cita-cita bangsa. Dia mengajak untuk mengambil intisari sejarah tersebut demi menanamkan jiwa patriortisme dan nasionalisme yang tinggi dan jangan melupakan sejarah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif