News
Senin, 25 September 2017 - 19:00 WIB

Melonjak, 17.000 Pengungsi Gunung Agung Bali Ditampung di Klungkung

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Siluet Gunung Agung di Bali terlihat dari pinggiran pantai Ampenan, Mataram, NTB, Kamis (21/9/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Ahmad Subaidi)

Sebanyak 17.000 pengungsi Gunung Agung Bali ditampung di Klungkung.

Solopos.com, KLUNGKUNG — Jumlah pengungsi Gunung Agung di Kabupaten Klungkung meningkat dari prediksi awal berjumlah 15.000 orang menjadi 17.000 orang. Mereka tersebar di 114 titik posko pengungsian dengan kebutuhan logistik dipastikan aman sampai 1 bulan ke depan.

Advertisement

Dari 114 titik tersebut, jumlah pengungsi terbanyak berada di GOR Swecapura sebagai posko utama Kabupaten Klungkung, yakni sebanyak 4.000 orang. Sementara itu, pemerintah Klungkung memprediksi jumlah pengungsi akan terus meningkat seiring dengan perkembangan status Gunung Agung.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klungkung I Putu Widiada menyebutkan situasi Gunung Agung kemungkinan akan mendatangkan sekitar 100.000 pengungsi dari Kabupaten Karangasem. Klungkung sebagai kabupaten terdekat menurutnya sangat siap menerima kedatangan pengungsi dari bencana ini.

Kata dia, peningkatan jumlah pengungsi ini akan menyebabkan dibukanya titik-titik pengungsian baru, seperti pemanfaatan bale banjar hingga pemanfaatan rumah warga sebagai penampungan.

Advertisement

“Nanti pengungsi yang di tenda-tenda akan kita evakuasi ke bale banjar lainnya karena cuaca yang tidak menentu,” katanya, Senin (25/9/2017).

Dia menyebutkan, pihaknya akan tetap mengutamakan kenyamanan pengungsi. Seperti misalnya pada kapasitas tempat penampungan yang diusahakan tidak melebihi batas yang telah ditentukan.

“Untuk menampung warga kita harus buat senyaman mungkin maka kita cari tempat seperti bale banjar dan akan menyesuaikan dengan daya tampung tidak melebihinya,” katanya.

Advertisement

Kata dia, sebagai posko pusat, GOR Swecapura juga menjadi pusat logistik yang ada di daerah Klungkung. Dia menuturkan, hingga saat ini kebutuhan logistik dijamin aman terutama untuk keperluan konsumsi pengungsi meski tidak bisa diprediksi sampai kapan logistik itu bisa mencukupi. Namun, dia optimistis, sampai satu bulan ke depan, kebutuhan pengungsi dipastikan aman.

“Kita selalu siap untuk kebutuhan makanan, yang jelas siapa yang bisa memprediksi adanya bencana ini yang jelas kami akan memberikan yang terbaik,” katanya.

Klungkung masuk dalam zona kuning dalam bencana Gunung Agung. Diperkirakan akan ada 13 desa Kabupaten Klungkung yang terkena dampak erupsi Gunung Agung, dengan jumlah warga sebanyak 52.000 orang.

“Yang jelas kita sudah sosialisasi ke Kecamatan Dawan dan Klungkung kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan akan kita evakuasi dari,” sebutnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif