Soloraya
Senin, 25 September 2017 - 07:35 WIB

KEKERINGAN SUKOHARJO : Warga Weru Jual Hewan Piaraan untuk Beli Air Bersih

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

Kekeringan Sukoharjo, kekurangan air bersih di Weru sudah cukup parah.

Solopos.com, SUKOHARJO — Warga terdampak kekeringan di Dukuh Babalan, Desa Tawang, Kecamatan Weru, Sukoharjo, menjual hewan piaraan untuk membeli air bersih. Warga membeli air bersih dalam kemasan jeriken senilai Rp4.000 hingga Rp5.000 per jeriken isi 50 liter.

Advertisement

Pembelian dilakukan di Weru wilayah kota yang memilik sumber air penuh. Pembelian menggunakan tangki tidak dilakukan karena keuangan tidak memungkinkan.

Informasi yang diperoleh Solopos.com, satu tangki air isi 5.000 liter harganya Rp150.000. Kepala Dusun Babalan atau Kadus I Desa Tawang, Kecamatan Weru, Warsono, mengungkapkan hal tersebut seusai menerima bantuan air dari Polsek Sukoharjo Kota.

Advertisement

Informasi yang diperoleh Solopos.com, satu tangki air isi 5.000 liter harganya Rp150.000. Kepala Dusun Babalan atau Kadus I Desa Tawang, Kecamatan Weru, Warsono, mengungkapkan hal tersebut seusai menerima bantuan air dari Polsek Sukoharjo Kota.

Polsek Sukoharjo membantu sebanyak 10 tangki untuk warga yang kesulitan air bersih. Warsono bercerita warga Dukuh Babalan RT 001 dan 002/RW 003 telah dibangunkan bak penampungan air bersih dari program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas).

Namun, debit air di bak penampungan selama musim kemarau atau sekitar dua bulan terakhir sudah berkurang. Akibatnya, 80 keluarga di dua rukun tetangga (RT) tersebut harus mendapatkan air bersih secara bergiliran.

Advertisement

Warsono menjelaskan air dari bak diprioritaskan untuk makan dan minum. Kebutuhan air untuk mandi dan mencuci dicukupi dari sumber air lain berjarak sekitar tiga kilometer.

“Kalau mandi ya turun ke bawah [ke kota]. Harga seekor ayam senilai Rp30.000 hingga Rp40.000 cukup untuk membeli air bersih.”

Kapolsek Sukoharjo, AKP Parwanto, mengatakan kepedulian sosial anggotanya sudah ada sejak bertahun-tahun. “Hari ini [Sabtu] didistribusikan 10 tangki tetapi jika masih kurang bisa menginformasikan lagi. Bantuan air bersih akan ditambah sesuai permintaan masyarakat.”

Advertisement

Sementara itu, Kasi Trantib Kecamatan Weru, Sriyanto, menyebutkan bantuan air sudah mulai berdatangan dari BPBD Sukoharjo, Polres Sukoharjo, Dishub Sukoharjo, Espero’87 Sukoharjo, maupun Polsek Sukoharjo.

“[Kecamatan] Ada 13 desa dan tiga desa rawan kekeringan yakni Ngreco, Alasombo, dan Karangmojo. Tahun ini, Karangmojo belum ada laporan karena dimungkinkan kecukupan air sudah dari sumur dalam,” katanya.

Dia mengatakan pengiriman bantuan air mulai dilakukan awal September. “Kami berharap bantuan air bersih bisa dikomunikasikan dengan kecamatan agar terdistribusi merata dan tepat sasaran.”

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif