News
Senin, 25 September 2017 - 17:00 WIB

Isu 5.000 Senjata Ilegal, DPR Panggil Panglima TNI & Kepala BIN

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (Kedua dari kiri) berbincang dengan Habib Lutfi saat acara Tausiyah Kebangsaan di kawasan Tugu Muda, Semarang, Senin (14/8/2017). (Imam Yuda S./JIBI/Semarangpos.com)

DPR akan memanggil Panglima TNI dan Kepala BIN terkait isu 5.000 senjata ilegal yang belakangan diklarifikasi pemerintah.

Solopos.com, JAKARTA — Komisi I DPR akan memanggil Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan dalam rapat kerja pekan ini.

Advertisement

Anggota Komisi I DPR Supiadin Aries Putra mengatakan bahwa pemanggilan tersebut terkait pernyataan Gatot tentang impor 5.000 senjata secara ilegal oleh institusi di luar TNI/Polri. Pembelian senjata tersebut ditengarai mencatut nama Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Makanya ini jadi bola panas. Oleh karena itu Komisi I berencana memanggil Panglima TNI dan Kepala BIN,” kata Aries di Kompleks Parlemen, Senin (25/9/2017).

Kendati demikian, politikus Nasdem tersebutmenilai pernyataan Gatot tidak mungkin tidak punya dasar. Namun, hal ini mesti diselesaikan dengan baik agar tidak menimbulkan polemik, ujarnya. “Makanya ada pernyataan Wiranto dan Panglima, harapan saya segera kelar. Supaya tidak meresahkan masyarakat,” ujarnya.

Advertisement

Aries mengungkapkan soal 500 senjata api yang dipesan oleh BIN ke PT Pindad tidak menyalahi prosedur. Pasalnya, hal itu digunakan untuk latihan dan bela diri calon intelijen baru.

“Tadi malam Pak Wawan Purwanto [Humas BIN] mengatakan itu buat STIN [Sekolah Tinggi Intelijen Negara]. Senjata itu bukan untuk perorangan, tetapi untuk sekolah,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif