Jateng
Senin, 25 September 2017 - 13:50 WIB

AGENDA PRESIDEN : Di Qaryah Thayyibah, Jokowi Dorong Organisasi Petani Jadi Perusahaan

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana di tangga Pesawat Kepresidenan Republik Indonesia 1. (Setkab.go.id)

Agenda Presiden Joko Widodo di Jateng, Senin (25/9/2017), antara lain bersilaturahmi dengan Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah (SPPQT) di Kota Salatiga.

Semarangpos.com, SALATIGA — Presiden Joko Widodo, Senin (25/9/2017), melakukan kunjungan kerja ke Jawa Tengah. Salah satu agenda presiden dalam kunjungan kerja itu adalah bersilaturahmi dengan Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah (SPPQT) di Kelurahan Kalibening, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga, Jawa Tengah.

Advertisement

[Baca juga Jokowi Resmikan Tol Bawen-Salatiga]

Di hadapan para petani Qaryah Thayyibah, Presiden Jokowi bertutur tentang pentingnya modernisasi pertanian demi kehidupan petani Indonesia yang lebih sejahtera. “Modernisasi seperti itulah yang kita butuhkan. Dan sudah saya menyampaikan ke Menteri Pertanian agar selalu diikuti, step-step, proses-proses itu sehingga betul apa yang kita lakukan itu menuju pertanian yang modern,” kata Presiden saat acara silaturahmi dengan Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah (SPPQT) di Kelurahan Kalibening, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah, Senin (25/9/2017).

Jokowi mengatakan membangun waduk, embung dan irigasi pertanian menjadi tugas pemerintah, tetapi kalau pola kerja petani seperti sekarang ini maka tidak akan berkembang dan lebih sejahtera. “Tapi kalau petani sendiri tidak mau jadi petani modern, mengerjakan produksinya, mengerjakan pascapanennya, mengerjakan pemasarannya dengan baik, ya… kita akan segini-gini terus,” katanya.

Advertisement

Presiden mengatakan petani dalam meningkatkan kesejahteraannya tidak boleh hanya berkutat di bidang produksi semata. Mantan wali kota Solo itu berharap yang dikerjakan insan pertanian bukan hanya menanam atau mencari benih serta memupuk, sebab keuntungan yang jauh lebih besar justru bisa diperoleh petani dari kegiatan pascapanen.

“[Tidak bisa] menanam dan memanen saja, sebab keuntungan terbesar ada pada proses agrobisnisnya. Di Qaryah Thayyibah sudah betul mengonsolidasikan petani dalam kelompok besar, sudah besar, ada jemaah produksi,” katanya.

Presiden Jokowi berharap kelompok-kelompok petani seperti Qaryah Thayyibah di Kota Salatiga, Jateng itu juga memiliki bagian pemasaran sendiri, sehingga bisa memanfaatkan keuntungan yang lebih besar. “Jadi setelah konsolidasi, bagaimana mengorporasikan petani dalam jumlah besar,” katanya.

Advertisement

Atas pertimbangan itulah, mantan gubernur DKI Jakarta itu mendorong insan pertanian yang tergabung dalam kelompok petani Qaryah Thayyibah di Kota Salatiga, Jateng menjadikan organisasi mereka setara dengan perusahaan pertanian. “Sehingga bisa siapkan pupuk sendiri, buat pabrik pupuk dengan skala besar. Juga dari sisi panen harus dikerjakan bersama-sama, memiliki rice mill sendiri, perontok padi juga sendiri,” paparnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif