Jogja
Minggu, 24 September 2017 - 01:20 WIB

Serangan Anjing Hutan Masih Menjadi Ancaman Ternak di Gunungkidul

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anggota Polsek Tepus menununjukan luka gigit kambing yang masih hidup karena serangan hewan buas di Desa Purwodadi, Tepus, Jumat (22/9/2017). (Foto istimewa)

Teror hewan buas di Desa Purwodadi, Tepus masih mengancam ternak milik warga

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Teror hewan buas di Desa Purwodadi, Tepus masih mengancam ternak milik warga. Jumat (22/9/2017) pagi, enam kambing milik warga Dusun Winangun mati karena digigit.

Advertisement

Total hingga sekarang ada 44 kambing mati karena serangan yang diduga dilakukan oleh anjing hutan.

Kepala Seksi Pemerintahan Desa Purwodadi, Suyanto mengakui serangan hewan liar terhadap ternak bukan yang pertama kali. Untuk antisipasi, warga sudah melakukan berbagai cara mulai dari memindahkan ternak mendekat rumah, mengawasi hingga perburuan. Namun, sambung dia, upaya yang dilakukan belum banyak membuahkan hasil karena serangan masih terjadi.

Advertisement

Kepala Seksi Pemerintahan Desa Purwodadi, Suyanto mengakui serangan hewan liar terhadap ternak bukan yang pertama kali. Untuk antisipasi, warga sudah melakukan berbagai cara mulai dari memindahkan ternak mendekat rumah, mengawasi hingga perburuan. Namun, sambung dia, upaya yang dilakukan belum banyak membuahkan hasil karena serangan masih terjadi.

“Terakhir [kemarin] ada enam kambing milik warga Winangun mati digigit. Total hingga sekarang [kemarin] ada 44 kambing yang mati,” kata Yanto, Jumat kemarin.

Menurut dia, serangan ini terjadi di dua tempat sekaligus. Serangan itu terjadi pada kambing Maryadi dan Satino. Total dalam serangan itu ada sembilan kambing yang digigit, tapi hanya mati enam ekor. Sedang sisanya tiga ekor hanya mengalami luka-luka. “Adapun rinciannya, empat kambing mati milik Maryadi dan dua lainnya milik Satino,” ujarnya.

Advertisement

“Agar lebih efektif, kami juga akan mengumpulkan seluruh kepala dusun untuk membahas serangan ini sehingga upaya pencegahan dapat optimal lagi,” katanya lagi.

Sementara itu, Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul Suseno Budi mengakui belum ada penyebab pasti serangan. Namun dia menduga serangan dilakukan oleh kawanan anjing hutan. “Kejadian ini sudah sering terjadi dan indikasinya digigit oleh anjing hutan,” katanya.

Menurut dia, langkah efektif untuk mencegah serangan susulan adalah dengan memindahkan ternak-ternak mendekat ke perumahan. Selama ini, lanjut dia, banyak warga yang memelihara ternak jauh dari permukiman sehingga pengawasan agak sulit dilakukan.

Advertisement

“Ya kalau kandangnya berada di dekat rumah, maka pengawasan akan lebih mudah dan potensi serangan dapat dikurangi,” katanya.

Salah seorang warga Purwodadi, Satino mengakui serangan hewan buas menyasar ternak yang dimilikinya. Dalam serangan tersebut, terdapat dua kambing mati dan satunya mengalami luka gigit.

“Saya tidak tahu pasti kapan terjadi serangan karena lokasi kandang yang jauh dari rumah,” ujarnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif