Korban tewas pasca-gempa Meksiko mencapai 273 orang yang mayoritas terjebak di reruntuhan bangunan.
Solopos.com, JAKARTA — Upaya penyelamatan korban gempa di Meksiko yang tertimbun runtuhan bangunan terus dilakukan. Jumlah korban tewas yang ditemukan terus bertambah dan kini mencapai 273 orang.
Presiden Meksiko, Enrique Peña Nieto, menegaskan bahwa upaya penyelamatan dan penanganan korban cedera akibat gempa berkekuatan 7,1 pada skala Richter masih merupakan prioritas tertinggi.
Jumlah korban tewas, sebagaimana diungkap kepala dinas layanan darurat dan kantor kepresidenan Meksiko, mencapai 273 orang. Angka itu dikhawatirkan akan bertambah jika para korban yang tertimbun reruntuhan tidak segera ditemukan dan diselamatkan.
Hingga hari ketiga, fokus operasi penyelamatan berada di Sekolah Enrique Rébsamen di Mexico City. Untuk mencari korban selamat di sekolah tersebut, pemerintah mengerahkan 500 personel Angkatan Darat dan Angkatan Laut, serta 200 polisi sebagaimana dikutip Bbc.com, Jumat (22/9/2017).
Sejauh ini, 11 murid berhasil diselamatkan, namun 19 murid lainnya dan enam orang dewasa ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Wakil Sekretaris Angkatan Laut Meksiko, Angel Enrique Sarmiento, mengatakan regu penyelamat meyakini seorang dewasa, kemungkinan karyawan sekolah, masih terperangkap hidup-hidup di antara puing-puing.
Selain di Sekolah Enrique Rébsamen, regu penyelamat menduga sejumlah orang di 10 gedung di Mexico City masih hidup, namun terperangkap reruntuhan. Kemungkinan ada sekitar 30 orang terjebak di dalam gedung apartemen setinggi enam lantai yang ambruk, menurut berbagai laporan.
Regu SAR andalan Meksiko yang dijuluki Los Topos alias Tikus Mondok memimpin upaya pencarian. Regu itu dibentuk secara resmi setelah gempa bumi pada 1985 yang menewaskan sekitar 10.000 orang.