Jogja
Minggu, 24 September 2017 - 20:20 WIB

KEKERINGAN BANTUL : Banyak Pompa Air Bantuan Pemerintah dalam Kondisi Rusak

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

Pompa air bantuan pemerintah di sejumlah wilayah di Bantul rusak, mengakibatkan warga dilanda kekeringan

Harianjogja.com, BANTUL- Pompa air bantuan pemerintah di sejumlah wilayah di Bantul rusak, mengakibatkan warga dilanda kekeringan. Layanan Sistem Penyediaan Air Minum Desa (Spamdes) alhasil terganggu.

Advertisement

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul Dwi Daryanto mengatakan, terdapat lima titik atau lokasi kekeringan yang mengalami kerusakan pompa air. Yaitu di Dusun Temuwuh, Desa Temuwuh serta Dusun Cempluk Desa Mangunan (Dlingo), Dusun Geger Desa Seloharjo (Pundong) serta di Dusun Nogosari I Desa Wukirsari (Imogiri).

“Pompa air itu ada yang rusak sudah lama, ada yang baru rusak kemarau ini,” ungkap Dwi Daryanto Minggu (23/9/2017).

Musim kemarau yang menyebabkan volume air berkurang juga turut andil menyebabkan kerusakan pompa bantuan itu. “Karena airnya asat, sementara pompa terus menerus menyedot, dan mesin panas itu juga menyebabkan pompa-pompa itu rusak,” tutur dia.

Advertisement

Akibatnya, Sistem Penyediaan Air Minum Desa (Spamdes) berhenti beroperasi karena tidak bisa mengalirkan air ke permukiman warga. Padahal kata Dwi Daryanto, lokasi yang menerima pompa bantuan merupakan wilayah rawan kekeringan. Saat ini, sejumlah wilayah tersebut kembali mengalami krisis air karena sumber air tak bisa dialirkan ke rumah-rumah.

“Pemerintah tidak membiayai perbaikan pompa, karena itu perbaikan merupakan swadaya masyarakat,” papar dia.

Selama ini menurut Dwi Daryanto, keberadaan Spamdes sangat signifikan mengurangi wilayah kekeringan di Bantul. Namun, kendala teknis kerap menyebabkan layanan Spamdes terganggu.

Advertisement

Wakil Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Bantul Yuli Agus Purwanto mengatakan, kerusakan pompa menyebabkan wilayah rawan kekeringan yang semula tidak disuplai bantuan air bersih kini turut dikirimkan bantuan.

“Misalnya di Wukirsari, kami juga mengirim air bersih ke sana. Harusnya enggak dikirim lagi karena ada Spamdes dan ada pompa air. Tapi karena pompa rusak terpaksa kami kirim bantuan air bersih,” jelas Yuli Agus Purwanto.

Di Wukirsari kata Yuli, macetnya pompa juga disebabkan rusaknya mesin genset yang digunakan untuk menyalakan pompa air. “Sebelum mengirimkan bantuan air bersih kami sudah cek ke dukuh serta pengelola air dan memang benar pompa air di sana tidaka berjalan sehingga kami harus mengirim bantuan karena adanya permintaan warga,” imbuh dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif