Soloraya
Sabtu, 23 September 2017 - 02:00 WIB

ISI Solo Bakal Tampilkan Ilustrasi Legenda Nusantara

Redaksi Solopos.com  /  Ayu Prawitasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Begini kegiatan Earth Day Network di ISI Solo, Rabu (22/4/2015). (JIBI/Solopos/Dok.)

ISI Solo akan berpameran di Malaysia.

Solopos.com, SOLO — Institut Seni Indonesia (ISI) Solo akan menampilkan ilustrasi legenda Nusantara di pameran seni bertajuk Pameran Gatra Nusantara International Arts Exhibition di Malaysia, Rabu-Sabtu (27-30/9/2017).

Advertisement

Di acara yang merupakan kerja sama antara Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ISI Solo dengan Fakulti Seni Gunaan dan Kreatif Universiti Serawak Malaysia (Unimas) itu Legenda Nusantara dijadikan tema karya ilustrasi. Yang membuat ilustrasi adalah mahasiswa Program Studi (Prodi) Desain Komunikasi Visual FSRD ISI Solo.

Ketua Prodi (Kaprodi) DKV FSRD ISI Solo, Basnendar H. Sadoso, saat dimintai informasi Solopos.com mengatakan akan mengirim satu dosen dan tiga mahasiswa sekaligus karya ilustrasi yang akan ditampilkan di Galeri Seni Unimas.

Beragam legenda Nusantara seperti Rawa Pening, Jaka Tarub, Telaga Warna, dan lainnya akan menjadi tema ilustrasi untuk karya-karya tersebut. “Dari Prodi DKV ada sebelas karya terpilih,” ujar Basnendar saat dimintai konfirmasi, Jumat (22/9/2017).

Advertisement

Selain dari Prodi DKV, pameran juga menyertakan karya dari tujuh prodi lainnya di FSRD ISI Solo. Khusus Prodi DKV, persiapan sudah dilakukan dengan proses akhir pembuatan karya ilustrasi di Ruang Komputer Desain Prodi DKV, Gedung V Lantai II, FSRD ISI Solo, Kampus II Mojosongo.

Karya-karya yang akan dipamerkan menggunakan teknik manual berupa sketsa yang selanjutnya diolah melalui komputer (digital imaging). Proses situ merupakan tugas mata kuliah ilustrasi terapan. Kesebelas karya yang terpilih merupakan bikinan mahasiswa DKV dari Angkatan 2014 dan 2015 yaitu Ryan Ahmad Yunus dengan judul Rawa Pening; Ari Berliana Boru Silaban dengan judul Telaga Warna; Rinda Kamalia dengan karya Nyai Roro Kidul; Vincentius Adi Kristanto dengan judul Nyai Ronggeng; dan Ferriday Ibathama Mithaha Goodone dengan judul Si Pahit Lidah.

Ada pula Feri Setiawan dengan judul karya Surabaya, Kevin Davia dengan judul Joko Tarub, Rico Arnanda Yudhistira dengan judul Topeng Konah Bondowoso, Idham Azzam Adindra dengan judul Retno Kencono, Vicky Tito Guizar dengan judul After Rain, serta Adnan Nur Hidayat dengan judul Rahwana.

Advertisement

“Tujuannya adalah mengangkat kembali kekayaan konten lokal agar lebih dikenal masyarakat internasional. Kami juga bermaksud melatih mahasiswa dalam menafsirkan lagi legenda Nusantara melalui visualisasi sesuai imajinasi mereka,” terang dia.

Advertisement
Kata Kunci : ISI Solo Kampus Di Solo
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif