Soloraya
Sabtu, 23 September 2017 - 08:35 WIB

Dua Dermaga Dibangun Lengkapi Wisata Air Bengawan Solo

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, meninjau Dermaga Sewu di Jebres, Solo, Jumat (22/9/2017). (M. Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Pemkot Solo membangun dua dermaga untuk wisata di Sungai Bengawan Solo.

Solopos.com, SOLO — Setelah Kali Pepe, wisata air mulai dikembangkan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo di Sungai Bengawan Solo. Dua dermaga dibangun di sepanjang Sungai Bengawan Solo di wilayah Solo.

Advertisement

Satu dermaga sudah dibangun di Beton, Kelurahan Sewu. Satu dermaga lain siap dibangun di wilayah Pucangsawit. Peresmian dermaga Sewu dilakukan Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo didampingi Wakil Wali Kota (Wawali), Achmad Purnomo, Jumat (22/9/2017) pagi.

Dermaga Sewu merupakan bantuan dari Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS). Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo mengatakan pembangunan dermaga sejalan dengan pengembangan wisata air di Sungai Bengawan Solo.

Advertisement

Dermaga Sewu merupakan bantuan dari Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS). Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo mengatakan pembangunan dermaga sejalan dengan pengembangan wisata air di Sungai Bengawan Solo.

“Dermaga bisa melengkapi wisata air yang tengah disiapkan di sini,” kata Rudy, sapaan akrab Wali Kota ketika dijumpai wartawan di sela-sela peresmian.

Menurutnya, dermaga baru tersebut ditargetkan mampu meningkatkan potensi wisata air di sekitar Sungai Bengawan Solo. Bantuan dermaga ini dapat dimanfaatkan masyarakat untuk berbagai kegiatan, seperti pendukung festival gethek dan balap perahu.

Advertisement

Mengenai dermaga di Pucangsawit yang dekat dengan kediamannya, Rudi mengatakan akan membangunnya dengan dana pribadinya dan swadaya masyarakat setempat. “Kami berharap juga PMS mau membantu lagi,” katanya.

Wakil Ketua IV PMS, Rosito Djojo Sutanto, mengatakan bantuan pembangunan dermaga di Beton, Kelurahan Sewu, untuk memfasilitasi warga. Khususnya warga yang ingin melabuh abu keluarga seusai dikremasi.

“Larungan [labuh abu] nanti banyak dilakukan di sini [Dermaga Sewu],” katanya.

Advertisement

Sejauh ini, Djojo mengungkapkan warga Tionghoa kesusahan melabuh abu jasad keluarga ke Sungai Bengawan Solo. Hal itu dikarenakan akses menuju sungai tersebut telah tertutup parapet sebagai pelindung banjir yang dibangun oleh Balai Besar Wilayah Sungai Bwengawan Solo (BBWSBS).

Dermaga Sewu ini pun diharapkan menjadi akses labuh abu yang representatif untuk warga Tionghoa di Solo. “Proses pembangunan dermaga dikerjakan dua pekan saja. Kami juga melakukan pembersihan lingkungan sekitar dermaga agar terlihat bersih dan nyaman,” katanya.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif