News
Sabtu, 23 September 2017 - 22:00 WIB

Antisipasi Gunung Agung Bali Meletus, 15.142 Jiwa Mengungsi

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengungsi antisipasi letusan Gunung Agung Bali di Karangasem, Bali (Okezone)

Pemerintah terus melakukan langkah-langkah untuk mengantisipasi Gunung Agung Bali meletus.

Solopos.com, KARANGASEM — Sebanyak 15.142 jiwa mengungsi untuk mengantisipasi Gunung Agung Bali meletus. Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BNPB) mencatat jumlah pengungsi Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, bertambah menjadi 15.142 jiwa yang tersebar di 125 titik di tujuh kabupaten.

Advertisement

“Kami perkirakan jumlah pengungsi masih akan bertambah,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dihubungi dari Karangasem, Bali, Sabtu (23/9/2017) sebagaimana dikutip Kantor Berita Antara.

Para pengungsi antisipasi Gunung Agung Bali meletus itu tercatat berada di Kabupaten Badung di lima titik mencapai 35 jiwa, Kabupaten Bangli sebanyak 17 titik mencapai 465 jiwa, Kabupaten Buleleng tersebar di 10 titik sebanyak 2.423 jiwa dan Denpasar di enam titik sebanyak 343 jiwa.

Advertisement

Para pengungsi antisipasi Gunung Agung Bali meletus itu tercatat berada di Kabupaten Badung di lima titik mencapai 35 jiwa, Kabupaten Bangli sebanyak 17 titik mencapai 465 jiwa, Kabupaten Buleleng tersebar di 10 titik sebanyak 2.423 jiwa dan Denpasar di enam titik sebanyak 343 jiwa.

Selain itu di Kabupaten Gianyar di sembilan titik mencapai 182 jiwa, Kabupaten Karangasem tersebar di 54 titik sebanyak 7.852 jiwa, Kabupaten Klungkung sebanyak 21 titik dengan jumlah pengungsi mencapai 3.590 jiwa dan Kabupaten Tabanan di tiga titik sebanyak 252 jiwa.

Mereka berada di GOR, balai desa banjar, rumah penduduk dan kerabatnya. Banyak titik pengungsian menyebabkan distribusi logistik dan bantuan terkendala karena petugas harus menyalurkan ke lokasi pengungsian yang terpencar.

Advertisement

Rasa solidaritas yang tinggi sesama masyarakat ditunjukkan dengan banyak warga yang menawarkan rumah dan bangunannya untuk digunakan sebagai tempat pengungsian seperti yang dilakukan oleh warga yang bisa menampung 50 orang beserta fasilitas air bersih, tempat tidur dan makanan sehari-hari seperti di Pejeng Kangin Tampaksiring, Gianyar.

Begitu juga seorang warga Klungkung Nyoman Suardika yang menyediakan tempat penampungan ternak di wilayah Besang Kawan Klungkung secara gratis.

Bahkan, ia juga menyediakan tempat pengungsian di dekat kediamannya untuk kapasitas 30 orang sehingga bisa mencari pakan ternak. “Bantuan masyarakat secara swadaya juga banyak dilakukan. Ini adalah modal sosial yang luar biasa. Masyarakat secara mandiri dan spontan saling membantu anggota masyarakat yang mengungsi,” ucap Sutopo.

Advertisement

Upaya masyarakat ini layak diapresiasi dan didorong agar tidak bergantung pada bantuan pemerintah meskipun pemerintah tetap akan memberikan bantuan kepada para pengungsi namun ada beberapa kendala di lapangan yang sangat dinamis.

BPBD telah membangun Posko Tanggap Darurat seperti untuk data para pengungsi dan bantuan bisa menghubungi call center Pusdalops Denpasar 0361-223333 dan emergency call Denpasar 112.

Masyarakat yang ingin mengumpulkan donasi, baik berupa barang maupun uang, agar disetor melalui satu pintu yaitu Posko Utama Satgas Siaga Darurat di Dermaga Cruise Tanah Ampo, Manggis Kabupaten Karangasem melalui koordinator bantuan, Subadi.

Advertisement

Masyarakat juga dapat memberikan sumbangan minimal dicatat jumlah dan bentuk sumbangan untuk dapat disalurkan kepada pengungsi dengan call center Posko Darurat Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, masyarakat dapat menghubungi nomor 081353965324.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif