SOLOPOS.COM - Ilustrasi perjudian (JIBI/Harian Jogja/Reuters)
Polisi mengimbau warga Solo jangan takut melaporkan kasus pekat.
Solopos.com, SOLO — Warga Solo diminya tidak takut melaporkan kasus penyakit masyarakat (pekat) ke kepolisian. Warga tidak perlu takut diancam karena polisi siap menindaklanjuti semua laporan terkait kasus kriminal.
Hal itu diungkapkan Kasatreskrim Polresta Solo Kompol Agus Puryadi kepada wartawan di Mapolresta Solo, Kamis (21/9/2017). Dia Polresta Solo bekerja keras memberantas kasus pekat di Kota Bengawan.
Pemberantasan kasus pekat, ungkap dia, tidak hanya dilakukan Satreskrim Polresta Solo tetapi juga lima polsek di Solo.
“Kami setiap malam menggelar razia disejumlah daerah yang dinilai rawan terjadi kasus pekat. Hasilnya setiap pekan sebanyak belasan pelaku pekat ditangkap dan diproses secara hukum,” ujar Agus.
Menurut Kasatreskrim, kasus pekat yang sering ditemukan petugas adalah perjudian seperti capjiki, penjualan miras serta pemabuk, dan prostitusi. Dia menambahkan prostitusi sering ditemukan petugas di Gilingan, Banjarsari. Sementara kasus perjudian capjiki merata di lima kecamatan di Solo.
“Pelaku perjudian kebanyakan dari kalangan tingkat menengah ke bawah. Penambang capjiki dalam melakukan aksinya sering berpindah-pindah sehingga menyulitkan petugas untuk menangkapnya. Kami perlu bantuan masyarakat untuk bekerja sama membersihkan Solo dari pekat,” kata dia.
Agus Puryadi mengatakan masyarakat masih belum banyak yang berani melaporkan kasus pekat seperti perjudian ke polisi dengan alasan takut diancam. Dia mengimbau warga tidak perlu takut. “Kami bekerja sama dengan [anggota] linmas di kelurahan untuk menjaga kemananan di kampung agar terbebas dari pekat,” kata dia.
Kapolresta Solo AKBP Ribut Hari Wibowo mengatakan Polresta Solo tidak memberikan toleransi kasus pekat di Solo. Warga yang menemukan kasus pekat di kampung segera laporkan ke polisi dan langsung ditindaklanjuti.