Sport
Jumat, 22 September 2017 - 15:25 WIB

Lebih Dekat dengan Mars, SSB yang Jadi Cikal Bakal Persis Solo

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah anak yang tergabung dalam SSB Mars mengamati beberapa piala usang yang pernah diraih Mars saat mengikuti kejuaraan sebelum Indonesia Merdeka. (JIBI/Solopos/Moh. Khodiq Duhri)

SSB Mars menjadi salah satu penyumbang pesepakbola lokal Solo.

Solopos.com, SOLO – Puluhan anak berlatih sepak bola di Alun-Alun Kidul (Alkid) Solo, Kamis (21/9/2017) sore WIB. Tak jauh dari lokasi, maskot Persis Solo, Juna, jadi buruan swafoto warga sekitar.

Advertisement

Di tengah lapangan, sejumlah piala yang sudah usang di tata di atas meja. Saking tuanya, tulisan di permukaan piala dari tembaga itu sebagian besar sudah tidak terlihat. Namun, ada beberapa tulisan di permukaan piala yang masih bisa dibaca dengan jelas.

“Ini Piala Boedi Oetomo yang diraih tim ini pada 1925. Ada juga Piala Kusumo Broto Breker yang diraih pada 1927,” jelas pembina SSB Mars Solo, Anjasmara, saat ditemui Solopos.com di lokasi.

Piala yang sudah usang itu memang diraih Persatuan Sepak Bola (PS) Mars sebelum Indonesia merdeka. Mars adalah kependekan dari Mardi Anggo Robing Swanitro yang berarti berjuang hingga titik darah penghabisan. PS Mars berdiri pada 1 Muharram 1340 Hijriyah atau 1918 Masehi.

Advertisement

Mars dibentuk oleh para perajurit Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan warga sekitar. Kesebelasan ini dibentuk untuk menandingi kesebelasan penjajah Belanda yang menduduki wilayah Keraton Surakarta pada waktu itu.

“Pada masa itu, penjajah Belanda kerap menjadikan Alkid sebagai lokasi latihan sepak bola. Terkadang, jumlah mereka kurang dari 22 orang sehingga meminta warga sekitar untuk menjadi pemain. Warga sekitar ya senang-senang saja bisa diajak bermain bola,” kata Anjasmara.

Mars merupakan cikal bakal berdirinya Persis Solo. Pada 8 November 1923 warga Solo resmi punya klub sepak bola dengan nama Vorstenlandsche Voetbal Bond (VVB). Klub ini merupakan gabungan dari Mars dan Romeo yang berdiri di Keraton Mangkunegaran. Pada 1928, di bawah kepemimpinan Soemokartiko, VVB resmi berganti nama menjadi Persis.

Advertisement

“Romeo pada akhirnya bubar karena seleksi alam. Sementara Mars tetap bertahan sampai sekarang. Kami masih menyimpan banyak piala kuno yang pernah diraih Mars dari berbagai kejuaraan. Kami juga masih menyimpan jersey Mars di masa lalu. Piala dan jersey lawas itu di Sekretariat Mars di Jl. Citandui No. 18 Joyosuran, Pasar Kliwon,” terang Anjasmara.

Banjir yang melanda Solo pada 1966 sempat membuat beberapa piala koleksi Mars hilang. Sebagian piala dan jersey juga rusak karena terendam banjir. SSB ini pun sempat vakum selama beberapa tahun. Hingga usianya yang menginjak 99 tahun, Mars Solo tetap konsisten dalam menyemai bibit pesepak bola muda.

Pembinaan atlet sepak bola dilakukan secara berjenjang, mulai dari usia SD hingga dewasa. Belum lama ini, SSB Mars meraih Juara I dalam kompetisi yang digelar Askot PSSI Solo. “Kami aktif mengikuti berbagai kompetisi sepak bola. Terakhir, kami mengikuti turnamen sepak bola Piala Menpora,” ucap Anjasmara.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif