Sport
Rabu, 20 September 2017 - 13:49 WIB

LIGA 2 : PSPS Vs Persis: Lupakan Memori 2014

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para pemain Persis Solo merayakan gol. (Istimewa)

Liga 2 menyajikan duel PSPS vs Persis Solo.

Solopos.com, SOLO — Persis Solo bakal menghadapi ujian perdana di babak 16 besar Liga 2 dengan melawat ke markas PSPS Riau di Stadion Kaharudin Nasution Rumbai, Rabu (20/9/2017). Meski bermain tandang, Laskar Sambernyawa bertekad mencuri minimal satu poin dari tuan rumah.

Advertisement

Kedua tim sebenarnya tak terlalu asing karena pernah bertemu dalam turnamen pramusim bertajuk Trofeo Persis Solo, April lalu. Saat itu, Laskar Sambernyawa sukses meraih kemenangan lewat gol tunggal Bayu Nugroho. Namun laga yang berlangsung 1×45 menit itu jelas tak bisa menjadi patokan pertemuan kedua tim kali ini.

Askar Bertuah, julukan PSPS, kini tumbuh menjadi tim yang ganas setelah mampu menjinakkan klub unggulan PSMS Medan di Grup 1. Agustus 2017 lalu, PSPS sukses mempermalukan PSMS 3-1 di kandang mereka, Stadion Teladan, untuk menggaransi puncak klasemen di babak penyisihan. Bermaterikan pemain berpengalaman seperti Herman Dzumafo, Victor Pae hingga Defri Riski, Askar Bertuah bisa menjadi ancaman nyata bagi lini pertahanan Persis.

“Tidak ada penjagaan khusus terhadap salah satu pemain. Namun kami tetap waspada, khususnya Dzumafo. Saya sudah minta pressing lebih dari satu orang jika dia membawa bola,” ujar Pelatih Persis, Widyantoro, saat dihubungi Solopos.com, Selasa (19/9/2017).

Advertisement

Laskar Sambernyawa memang punya pengalaman buruk dengan ujung tombak Askar Bertuah. Tiga tahun silam striker PSPS, Indra Kahfi, memporak-porandakan pertahanan Persis lewat hattrick-nya di Stadion Rumbai. Uniknya kekalahan 0-3 ini terjadi di babak 16 besar,  tepatnya 16 besar Divisi Utama 2014. Philep Hansen, pelatih PSPS saat itu juga masih menakhodai tim hingga kini.

Persis tentu enggan mengalami dejavu saat kembali bertandang ke Pekanbaru. Apalagi Widyantoro bersama empat pemain Persis yakni Agung Prasetyo, Akbar Riansyah, M. Wahyu, dan Bayu Nugroho sempat menjadi saksi kekalahan menyesakkan itu tiga tahun lalu. Widyantoro berencana menumpuk pemain di lini tengah untuk menangkal eksplosivitas tuan rumah.

Sang pelatih meninggalkan Rudiyana sebagai striker tunggal menyusul Tri Handoko yang mengalami cedera ringan saat latihan. Meski tampil tanpa barisan penyerang terbaik, Wiwid optimistis mampu mencuri poin di Pekanbaru. “Semua punya kans untuk menang, termasuk kami. Meski main away, kami tetap target ambil poin minimal satu. Syukur-syukur bisa tiga poin,” tutur pelatih asal Magelang ini.

Advertisement

Bek Persis, Asyraq Gufron, mengaku termotivasi untuk mematikan pergerakan Dzumafo. Pemain 21 tahun itu tak takut meski Dzumafo terkenal garang di depan gawang. Striker 37 tahun itu memang menjadi aktor protagonist PSPS begitu masuk tim di putaran kedua penyisihan. “Enggak takut, justru itu tantangan buat saya,” ujar pemain berjuluk Bison itu.

Selain mewaspadai kualitas pemain tuan rumah, Persis menyoroti buruknya lapangan Stadion Rumbai. Genangan air muncul di sejumlah titik seperti depan gawang yang bisa merusak permainan. Meski demikian Wiwid enggan menjadikan buruknya lapangan sebagai alasan tak bermain total.

“Kami sudah pernah mengalami hal seperti ini saat tandang di Pontianak dan Purwodadi. Jadi tidak ada masalah,” tegasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif