Jateng
Selasa, 19 September 2017 - 15:50 WIB

Wali Kota Semarang Klaim Kota ATLAS Contoh Kota Masa Depan

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mempresentasikan materi "Smart City for Better Economy" saat menghadiri Indonesia Future City 2017 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Tangerang, Banten, Senin (18/9/2017). (Instagram-@hendrarprihadi)

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengklaim kotanya sebagai contoh kota masa depan Indonesia.

Semarangpos.com, SEMARANG — Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyatakan berbagai inovasi yang terus dilakukan daerah yang ia pimpin menjadikan kota berslogan ATLAS (Aman, Tertib, Lancar, Asri, Sejahtera) itu menjadi salah satu contoh kota masa depan di Indonesia.

Advertisement

“Perkembangan teknologi informasi di Kota Semarang semakin signifikan,” katanya saat menjadi pembicara di ajang Indonesia Future City 2017 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Tangerang, Banten, Senin (18/9/2017). Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita Antara, Hendi—sapaan akrab Hendrar Prihadi—mempresentasikan materi berjudul “Smart City for Better Economy” dalam kegiatan tersebut.

[Baca juga Hendi Foto di Indonesia Future City 2017, Warganet Penasaran Tol Semarang-Demak]

Faktor ekonomi, diakuinya, merupakan faktor utama pendorong kota masa depan dengan daya saing ekonomi yang tinggi, daya saing inovasi, kewirausahaan, dan produktivitas masyarakat. Menurut politikus PDI Perjuangan itu, upaya meningkatkan perekonomian di Kota Semarang, salah satunya dengan meningkatkan pelayanan e-government, open goverment, dan cashless society.

Advertisement

“Upaya tersebut telah berangsur-angsur kami lakukan. Setelah mengikrarkan diri sebagai kota masa depan pada 2013, kami mulai membangun infrastruktur jaringan Wifi di 2.300 titik pada 2014,” katanya.

Pada 2015, kata dia, diluncurkan 148 sistem dan aplikasi government, kemudian 2016 ditandatangani komitmen smart government oleh seluruh organisasi perangkat daerah (OPD). “Saat ini, kami terus lanjutkan dengan peluncuran sistem pembayaran nontunai atau cashless, termasuk untuk pembayaran tiket bus rapid transit (BRT) Trans Semarang,” kata Hendi.

Ia menjelaskan kerangka besar e-government di Semarang dilakukan melalui sistem perencanaan, monitoring dan evaluasi, yang antara lain diterapkan dalam sistem e-catalogue lokal, dan perizinan online. Dengan cara itu, kata dia, bisa dikontrol efisiensi penggunaan anggaran pembangunan, termasuk e-katalog lokal yang terbukti bisa memangkas 46% anggaran e-ticketing BRT Trans Semarang.

Advertisement

“Paling penting, pengajuan izin bangunan bisa lewat aplikasi ponsel, seperti Keterangan Rencana Kota [KRK], Izin Pelaku Teknis Bangunan [IPTB], hingga pengurusan izin usaha dengan aplikasi Ijus Melon,” katanya. Kelebihannya, imbuh Hendi, semuanya terhubung dengan sistem sehingga mudah diawasi dan dimonitor, akuntabel, memangkas jalur birokrasi dan waktu sehingga pelaku usaha dan investor lebih dimudahkan.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif