Imunisasi measles rubella di Sleman hampir diselesaikan
Harianjogja.com, SLEMAN — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman optimis pelaksanaan imunisasi Measles Rubella (MR) memenuhi target sebelum bulan ini berakhir. Salah satu tantangan yang masih harus dihadapi ialah penolakan berbasis agama untuk vaksin ini.
Baca Juga : IMUNISASI MEASLES RUBELLA : Pemkab Sleman Optimis Selesai Lebih Cepat Dari Target
Ketua Komda Kejadian Ikutan Paska-Imunisasi (Komda KIPI) DIY, Mei Neni Citaresmi mengatakan sudah dilakukan pengkajian yang cermat terhadap pelaksanaan imunisasi MR.
Sejauh ini juga tidak ditemukan kejadian berbahaya setelah pemberian vaksin kepada anak.
“Tidak terbukti ada kejadian yang disebabkan oleh vaksin,” ujar dia, Senin (18/9/2017).
Pemantauan selama ini dilakukan secara aktif maupun pasif untuk memastikan keamanan vaksin dan kejadian paska-penerimaan. Terlebih lagi, vaksin MR sudah terbukti aman dipakai di beberapa negara lain di dunia.
Mei menyebutkan Indonesia sebenarnya termasuk negara yang paling belakangan menggunaan vaksin ini. Imunisasi MR dikatakan memang menimbulkan efek tertentu bagi anak salah satunya seperti demam yang terjadi lima hingga 14 hari pasca vasksinasi. Namun, gejala ini biasanya hanya terjadi selama paling lama dua hari sehingga tidak membahayakan.
Selain pencegahan perkembangan virus Rubella, pemberian imunisasi yang masif ini juga dapat menjadi indikator yang baik untuk memutus penyebaran penyakit campak yang tidak kalah berbahaya dengan penyakit-penyakit lain di Indonesia.