Jogja
Senin, 18 September 2017 - 18:20 WIB

WISATA SLEMAN : Jaga Kelestarian Lava Bantal, Lahan Sekitar akan Dibebaskan

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Sleman Sri Purnomo saat mencoba wisata edukatif Geo Tubing Lava Bantal di Dusun Tanjungtirto, Kalitirto, Berbah, Sleman, Minggu (18/12/2016). (Yudho Priambodo/JIBI/Harian Jogja)

Pemkab Sleman akan melakukan pembebasan lahan di sekitar destinasi wisata Lava Bantal

Harianjogja.com, SLEMAN- Pemkab Sleman akan melakukan pembebasan lahan di sekitar destinasi wisata Lava Bantal, Watuadeg, Jogotirto, Berbah pada 2018 mendatang. Pembebasan lahan tersebut dilakukan untuk menjaga kelestaRian Kawasan Cagar Alam Geopark tersebut.

Advertisement

Menurut Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Petaru) Sleman Muhammad Sugandi, pihaknya sampai saat ini masih melakukan pendataan mana saja tanah yang dapat dibebaskan. Studi pengadaan tanah Lava Bantal sendiri sudah dilakukan sejak Mei 2017 lalu.

Adapun sosialisasi kepada warga sudah dilakukan pada Juli lalu. “Sampai saat ini masih dalam proses pemdataan, belum selesai,” katanya kepada Harianjogja.com, saat ditemui di kantornya, Jumat (15/9/2017).

Diakuinya, proses pengadaan hingga pembebasan lahan tersebut dibiayai dari Dana Keistimewaan (Danais). Pelaksanaan pembebasan lahan akan dilakukan pada 2018 mendatang. Tujuannya, lanjut Sugandi, untuk melestarikan kawasan  geopark tersebut.

Advertisement

Penilaian ganti rugi bagi warga terdampak meliputi tanah, bangunan di atas dan di bawah tanah, dan tanaman. Status tanah warga terdampak berupa Letter C yang mana bukti kepemilikan tanah tersebut harus diserahkan kepada Dinas Pertaru Sleman untuk diukur kembali. “Kami harus benar-benar teliti. Apalagi ini menggunakan Danais,” tegasnya.

Objek wisata tersebut diresmikan oleh Sultan HB X pada 30 Mei 2016 lalu. Sebagai kawasan cagar budaya, kata Sugandi, kelestariannya harus dijaga. Di kawasan wisata Lava Bantal saat ini dibangun sebuah pendopo berikut fasilitas penunjang lainnya agar dapat mendongkrak kunjungan wisatawan.

“Lava Bantal menjadi bagian geoheritage yang sudah diresmikan dalam geopark secara nasional bersama beberapa tempat lain seperti di Gunungkidul,” katanya.

Advertisement

Sekadar diketahui, bebatuan di lokasi Lava Batu tersebut berasal dari lava pijar yang mengeras sejak jutaan tahun silam. Bahkan lebih tua dan lebih keras lava bantal ketimbang tebing breksi maupun tempat lain di DIY.

Oleh karena itu, Pemda DIY berkomitmen untuk kelestariannya. Pemda DIY berencana membebaskan lahan untuk dibangun jalan yang menghubungkan antara Prambanan, Sleman menuju Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul. Dengan harapan wisatawan dari Gunungkidul bisa ke Sleman seperti di Lava Bantal tanpa melalui kota Jogja maupun sebaliknya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif