News
Senin, 18 September 2017 - 11:25 WIB

Kunjungi Kiat Motor Klaten, Jokowi Dorong Mobil Pedesaan Diuji Emisi

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo berbincang dengan pemilik bengkel Kiat Motor, Sukiyat, saat meninjau prototipe pengembangan mobil pedesaan Mahesa di bengkel yang beralamat di Desa Mlese, Kecamatan Ceper, Klaten, Minggu (17/9/2017) malam. (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Presiden Jokowi melihat pengembangan mobil pedesaan.

Solopos.com, KLATEN – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi bengkel Kiat Motor di tepi jalan raya Solo-Klaten, Desa Mlese, Kecamatan Ceper, Klaten, Minggu (17/9/2017) malam. Jokowi melihat pengembangan kendaraan pedesaan yang dilakukan industri kecil menengah (IKM) bergerak di bidang otomotif serta perguruan tinggi.

Advertisement

Kendaraan pedesaan itu diberi nama Mahesa. Ada tiga prototipe yang dibikin yakni double cabin, single cabin, serta less desk. Kendaraan itu menggunakan mesin diesel berkapasitas 650 cc berbahan bakar solar.

Kendaraan pedesaan bersifat multifungsi untuk penumpang, barang, serta memiliki power take off (PTO) yang dapat disambungkan ke peralatan pertanian seperti mesin penggiling padi dan pompa air serta bisa dihubungkan ke generator listrik.

Jokowi mengapresiasi pengembangan mobil pedesaan tersebut. Ia menyatakan pengembangan Mahesa seperti mobil Esemka. “Ini ada ide, gagasan yang sudah jadi barang. Sama seperti dulu kayak mobil Esemka. Jadi dibangun dari UKM-UKM kemudian diintegrasikan dengan SMK kemudian jadi mobil. Tahapan berikutnya ada sertifikasi, ada uji emisi seperti itu sama,” kata Jokowi.

Advertisement

Jokowi mengatakan pemerintah memberikan dukungan penuh pengembangan kendaraan itu. Pemerintah mendorong agar kendaraan itu lulus uji emisi serta tesertifikasi. Namun, setelah tersertifikasi dan lulus uji emisi, pasc produksi menjadi persoalan. Jokowi meminta agar pengembangan kendaraan memiliki business plan atau perencanaan usaha jelas.

Jokowi kembali menegaskan pemerintah memberikan dukungan penuh mendorong uji emisi dan sertifikasi Mahesa. Pemerintah juga memungkinkan memberikan fasilitas terkait pajak barang mewah. “Tugas pemerintah kan tidak membuat pabrik. Tugas pemerintah menyiapkan regulasi-regulasinya agar industri dalam negeri bisa berkembang,” jelas Jokowi.

Pemilik bengkel Kiat Motor, Sukiyat, mengatakan perencanaan usaha segera dibuat dalam dua pekan dan akan dipaparkan kepada Jokowi. Ia menuturkan pengembangan kendaraan itu tak ada kesulitan.

Advertisement

“Ini kan pabriknya belum kami buat. Kalau beliau berkenan nanti kami pabriknya segera buat. Insyaallah nanti Agustus 2018 sudah bisa diproduksi,” katanya.

Pengembangan kendaraan itu dimaksudkan untuk mendukung produktivitas dan kesejahteraan masyarakat pedesaan terutama petani. Harga kendaraan itu berkisar Rp50 juta hingga Rp70 juta.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif