Jogja
Senin, 18 September 2017 - 04:20 WIB

Gas Langka, Warga Disarankan Beli ke Pangkalan

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi distribusi elpiji kemasan tabung isi 3 kg (JIBI/Harian Jogja/Dok.)

Gas bersusidi tiga kilogram di tingkat pengecer semakin sulit didapati

Harianjogja.com, SLEMAN- Gas bersusidi tiga kilogram di tingkat pengecer semakin sulit didapati. Masyarakat diminta langsung membeli gas itu ke pangkalan.

Advertisement

Baca juga : Kuota Gas Melon Harian Ditambah 10%

Koordinator Hiswana Migas Kabupaten Sleman Yos Widihapsoro menganjurkan warga membeli gas tiga kilogram langsung ke pangkalan. Menurutnya, tidak dibenarkan jika pangkalan hanya menjual untuk pengecer. Berdasarkan aturan yang berlaku, 50% merupakan alokasi bagi pengguna langsung.

Advertisement

Koordinator Hiswana Migas Kabupaten Sleman Yos Widihapsoro menganjurkan warga membeli gas tiga kilogram langsung ke pangkalan. Menurutnya, tidak dibenarkan jika pangkalan hanya menjual untuk pengecer. Berdasarkan aturan yang berlaku, 50% merupakan alokasi bagi pengguna langsung.

“Sebenarnya seperti itu, jatah pengecer hanya 50 persen dari tabung yang ada disetiap pangkalan,” katanya, Sabtu (16/9/2017).

Pembelian di pangkalan juga bisa menekan tingginya harga di tingkat pengecer. Sebabnya, harga yang berlaku di pangkalan adalah HET. HET sesuai Pergub DIY Nomor 18/205 yakni sebesar Rp15.500. Sementara harga di tingkat konsumen berkisar antar Rp17.000 hingga Rp19.000.

Advertisement

Meski demikian, pemerintah perlu mendorong agar pengawasan distribusi semakin diperketat. Ia menguraikan jika sanksi bagi pangkalan dan agen yang nakal sudah jelas. Sementara pengecer berada di luar domainnya sehingga dianggap sulit diawasi. Pihaknya sampai kini masih dalam pembahasan guna mendapat formula yang tepat untuk pengawasan seluruh lini.

Yati, salah satu warga Caturtunggal, Depok mengaku hanya bisa mendapatkan gas melon itu dengan cara titip beli salah satu kerabat yang bekerja di agen.

Ia menjelaskan sudah sejak satu bulan belakangan sulit mendapatkan gas melon di warung dekat rumah. “Terakhir beli di warung itu awak bulan lalu, selebihnya cuma dapat kalau titip saudara,” jelasnya kepada Harianjogja.com.

Advertisement

Ketika terakhir kali membeli di pengecer, ibu satu anak ini mendapatkan harga Rp22.500 per tabung. Sedangkan jika membeli lewat saudaranya di agen, ia mengaku mendapatkn harga berkisar Rp18.500 per tabung.

Hal serupa juga dikatakan oleh Harmin, pemilik warung kelontong di wilayah Bulaksumur, Depok. Sudah beberapa pembeli datang ke warung dengan tangan hampa karena gas melon itu sudah habis stoknya.

“Setiap datang langsung habis, entah kenapa, malah yang dekat-dekat ini jadi tidak kebagian,” jelasnya. Ia menilai hal ini disebabkan banyaknya agenda pribadi masyarakat sehingga kebutuhan juga meningkat.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif