Soloraya
Minggu, 17 September 2017 - 17:15 WIB

PENEMUAN MAYAT WONOGIRI : Mbah Gumbrek Ditemukan Membusuk di Rumah

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi mayat (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Penemuan mayat di Ngadirejo, Eromoko Wonogiri.

Solopos.com, WONOGIRI — Warga Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Eromoko, Wonogiri digegerkan dengan penemuan mayat kakek-kakek yang membusuk di dalam rumahnya. Diduga korban meninggal karena sakit.

Advertisement

Berdasarkan informasi yang dihimpun Espos, korban bernama Gumbrek, 71, yang selama ini tinggal sendirian di rumahnya di Lingkungan Pojok RT 002/RW 006 Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Eromoko. Kali pertama, korban ditemukan oleh tetangganya, Toni Musthofa, 40, pada Sabtu (16/9/2017).

Saat itu, Toni Mustofa mendapatkan informasi korban sudah sekitar tiga hari tidak terlihat sejak Kamis (14/9) pagi. Padahal, biasanya Mbah Gumbrek sering terlihat pergi ke sawah. Curiga ada yang tidak beres, akhirnya Toni datang ke rumah korban pada Sabtu malam.

Sesampainya di depan rumah korban, Toni mencium bau busuk menyengat dari dalam rumah. Kecurigaannya semakin kuat, namun dia tidak bisa langsung membuka pintu lantaran dikunci dari dalam.

Advertisement

Oleh karena itu, dia langsung mencari bantuan dengan memanggil tetangga lainnya, Giman, 80. Keduanya berusaha mendobrak pintu rumah korban. Saat pintu terbuka, mereka menuju tempat tidur korban. Saat itu, korban ditemukan sudah tidak bernyawa dan dalam keadaan membusuk.

Kapolres Wonogiri AKBP Muhammad Tora melalui Kasubbag Humas Polres Wonogiri, AKP Haryanto, mengatakan diduga korban meninggal dunia karena sakit.

“Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan tenaga medis, Indra Rini, tidak ditemukan tanda penganiayaan,” kata dia, Minggu (17/6/2017).

Advertisement

Dia menambahkan, korban dalam posisi miring ke kiri. Saat ditemukan, korban hanya mengenakan celana tiga perempat warna coklat. Baju dan sarung tidak dipakai, hanya digunakan untuk menutupi sebagian pinggang. Pihak keluarga telah mengiklaskan kepergian korban, sehingga tidak dilakukan autopsi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif