Jogja
Minggu, 17 September 2017 - 12:22 WIB

KEKERASAN BANTUL : Duh, Aksi Main Hakim Sendiri Semakin Marak

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penganiayaan (JIBI/Solopos/Antara)

Kekerasan Bantul terjadi di Beji Kulon

Harianjogja.com, BANTUL — Aksi main hakim sendiri semakin marak terjadi di Bantul. Pada Sabtu (16/9/2017) seorang warga Pedukuhan Beji Kulon, Sendangsari Kecamatan Pajangan babak belur dihajar massa setelah ketahuan mencuri ampli dari sebuah masjid di Kecamatan Jetis.

Advertisement

Seorang laki-laki berinisial ON, 42 itu tertangkap tangan mencuri sebuah ampli yang digunakan untuk perangkat pengeras suara di Masjid Taqoruba, Dusun Blawong 2, Trimulyo, Jetis. Aksi pelaku mulanya diketahui oleh warga bernama Ngadenan yang tinggal di sebelah masjid. Ia curiga dengan gerak-gerik pelaku yang tak kunjung keluar dari masjid setelah masuk seusai salat zuhur. Saat itu, kondisi masjid tengah sepi.

Ia lalu memanggil warga lainnya bernama Rifki Kurniawan yang tengah melintas di depan rumahnya untuk turut mengawasi  ON. Hasil pengintaian keduanya dari balik jendela menemukan pelaku masuk ke ruangan tempat penyimpanan ampli yang tidak terkunci dan memasukkan barang curiannya ke dalam tas.

Melihat ulah pelaku, keduanya memanggil warga kampung lainnya lalu menghajar pelaku hingga babak belur. “Sekarang pelaku ada di Rumah Sakit Panembahan Senopati,” ungkap Kepala Polsek Jetis AKP S Parmin, Sabtu. Menurut dia, polisi datang ke lokasi setelah pelaku terlanjur dihajar warga.

Advertisement

“Kebetulan Sabtu ini kami fokus di Stadion Sultan Agung karena ada liga sepakbola,” tutur dia lagi. Beruntung, nyawa pelaku masih selamat kendati harus dirawat di rumah sakit. Atas kejadian itu, polisi kata dia mendorong masalah ini diselesaikan secara kekeluargaan. “Karena nilai ampli itu juga kecil. Itu ampli sudah tua mungkin nilainya hanya sekitar Rp300.000, kalau bisa kami dorong diselesaikan secara kekeluargaan dulu,” tutur dia.

Aksi main hakim sendiri sebelumnya juga terjadi pekan ini. Dua remaja berinisial YRS dan JBF masing-masing berusia 15 dan 17 tahun babak belur dihajar massa di Dusun Bungsing, Guwosari, Pajangan, Bantul pada Rabu (13/9) lalu setelah menjambret telepon seluler salah seorang pengendara sepeda motor.

Kepala Polres Bantul AKBP Imam Kabut  Sariadi menceritakan, dua anak yang merupakan pelajar SMP dan SMA warga Godean dan Gamping Kabupaten Sleman itu harus dilarikan ke Puskesmas karena mengalami luka lebam setelah dikeroyok oleh warga. Bahkan sepeda motor yang ditumpangi keduanya dibakar massa.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif