Soloraya
Minggu, 17 September 2017 - 09:00 WIB

Kebutuhan Meningkat, Solo Digelontor Tambahan 58.000 Tabung Gas Melon

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi elpiji 3 kg alias gas melon. (JIBI/Bisnis/Dok.)

Pertamina menambah pasokan gas melon untuk wilayah Solo sebanyak 58.000 tabung.

Solopos.com, SOLO — Pertamina menambah pasokan elpiji 3 kilogram (kg) atau elpiji melon untuk wilayah Solo pada Sabtu-Rabu (16-20/9/2017) sebanyak 58.000 tabung. Hal ini karena kebutuhan masyarakat terus meningkat.

Advertisement

Sales Executive Elpiji Soloraya Pertamina Marketing Operation Region (MOR) IV, Adeka Sang Traga, menyampaikan penambahan alokasi gas melon ini sekaligus untuk menghitung kebutuhan pasti dari masyarakat. Menurut dia, Pertamina terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Namun, alokasi elpiji 3 kg ini ditetapkan pemerintah sehingga jumlah penyaluran pun sesuai pagu yang telah ditetapkan. Pertamina berharap masyarakat mampu tidak lagi menggunakan gas bersubsidi.

Advertisement

Namun, alokasi elpiji 3 kg ini ditetapkan pemerintah sehingga jumlah penyaluran pun sesuai pagu yang telah ditetapkan. Pertamina berharap masyarakat mampu tidak lagi menggunakan gas bersubsidi.

“Mulai hari ini [Sabtu] ada penambahan alokasi sebanyak 11.600 tabung setiap harinya hingga 20 September [Rabu]. Penambahan ini untuk menghitung riil berapa kebutuhan masyarakat sehingga dilakukan pengawasan ketat di agen maupun pangkalan. Apabila diketahui ada distribusi yang tidak wajar [agen/pangkalan] akan ditertibkan,” ungkap Adeka kepada Solopos.com, Sabtu.

Communication and Relations Pertamina MOR IV, Muslim Dharmawan, mengatakan penambahan fakultatif dilakukan setelah ada pengajuan dari pemerintah daerah. Dia mengungkapkan penyaluran elpiji 3 kg sudah melebihi alokasi normal karena beberapa kali ada penambahan fakultatif dan operasi pasar.

Advertisement

Setiap harinya selalu mendapat alokasi 80 tabung. Namun pasokan tersebut selalu habis 30 menit hingga satu jam setelah kiriman datang dari agen. Hal ini karena kebutuhan masyarakat meningkat.

Dia pun membatasi penjualan untuk rumah tanga maksimal dua tabung dan untuk UMKM tiga tabung hingga empat tabung. Kondisi ini juga membuat sejumlah warga luar wilayahnya datang untuk membeli tapi tetap masyarakat sekitar yang diutamakan.

“Selama tiga hari ini ada monitoring dari Pertamina mengenai jumlah pasokan yang dikirim, berapa yang habis dan berapa [tabung] yang kosong. Hari ini [Sabtu] siang tadi laporan kalau pasokan yang dikirim sudah habis, kemudian ada tambahan lagi 50 tabung,” terangnya saat ditemui Solopos.com.

Advertisement

Keluhan sulit mendapat elpiji 3 kg diungkapkan pengecer. Salah satu pengecer, Eko Abriyanto, mengaku sudah beberapa pekan terakhir kesulitan mendapat pasokan barang.

Menurut dia, alasan dari pemasok barang langka. Sulitnya pasokan ini membuat harga elpiji subsidi ini naik. Eko mengatakan gas melon yang biasanya dijual Rp16.000 naik menjadi Rp20.000 per tabung karena harga dari pemasok juga naik menjadi Rp18.000 per tabung.

Pengecer lainnya di Pasar Nongko, Ira, mengatakan pasokan mulai tersendat sejak setelah Iduladha. “Dulu kalau kosong pasti selalu ditambah oleh agen tapi sekarang beda. Sehari maksimal hanya dikirim sembilan tabung, itu pun enggak pasti, bahkan sering kosong. Banyak juga konsumen dari luar Pasar Nongko banyak yang datang,” kata dia.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif