Jogja
Minggu, 17 September 2017 - 17:19 WIB

5 Wisatawan Tersengat Ubur-Ubur di Pantai Sepanjang

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul Surisdiyanto saat memberikan pertolongan kepada korban serangan inpes di Posko di Pantai Sepanjang, Desa Kemadang, Tanjungsari, Minggu (17/9/2017). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Sebanyak lima pengunjung di Pantai Sepanjang, Desa Kemadang, Tanjungsari menjadi korban serangan ubur-ubur atau impes

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Sebanyak lima pengunjung di Pantai Sepanjang, Desa Kemadang, Tanjungsari menjadi korban serangan ubur-ubur atau impes. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun para korban sempat mendapatkan perawatan di Posko SAR di wilayah tersebut.

Advertisement

Kelima pengunjung yang tersengat hewan sejenis ubur-ubur ini di antaranya, Naura Palupi,10, dan Galih,12, yang merupakan warga asal Semarang, Jawa Tengah. Sedang tiga pengunjung lainnya Sumedi,35; Yoga Pratama,14 dan Keisya,9. Ketiga korban ini merupakan satu rombongan yang merupakan wisatawan asal Magelang, Jawa Tengah.

Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul Surisdiyanto mengatakan, hingga Minggu siang terdapat lima korban yang tersengat inpes. Rata-rata korban terjadi pada pengunjung anak-anak. “Kebanyakan anak-anak karena bentuk dari impes sangat menarik untuk dipegang,” kata Suris kepada wartawan, Minggu.

Menurut dia, setelah ada laporan pengunjung tersengat impes, petugas SAR langsung datang ke lokasi untuk memberikan pertolongan. Dalam peristiwa ini, seluruh korban tidak mengalami luka yang fatal karena dapat langsung ditangani petugas.

Advertisement

“Memang sempat ada yang diberikan oksigen. Tapi seluruh korban kondisinya sudah baik dan dapat diperbolehkan untuk pulang,” kata pria yang akrab disapa Dhimas ini.

Ia menambahkan, serangan impes memiliki reaksi yang berbeda-beda dan semua sangat bergantung dengan kondisi fisik korban. Adapun efek dari serangan ini ada korban yang mengalami gatal-gatal dan panas di sekitar luka.

Namun, lanjut dia, dalam keadaan tertentu ada korban yang mengalami kejang-kejang hingga sesak nafas. “Kalau lukanya tidak parah kami tangani sendiri, tapi kalau sampai pingsan maka korban dapat kita rujuk ke puskesmas atau rumah sakit,” ujarnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif