Soloraya
Sabtu, 16 September 2017 - 10:15 WIB

KLATEN BIENNALE 2017 : Puluhan Seniman Kirim Surat Terbuka untuk Presiden Jokowi

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Direktur Eksekutif Sanggar Lima Benua, Temanku Lima Benua, menunjukkan lima poin rekomendasi seniman yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo, saat penutupan Klaten Biennale 2017 di Monumen Juang 45 Klaten, Jumat (15/9/2017). (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Klaten Biennale 2017 telah ditutup.

Solopos.com, KLATEN — Kegiatan Klaten Biennale 2017 ditutup Jumat (15/9/2017). Dari kegiatan tersebut, para seniman membuat rekomendasi yang bakal dikirimkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Advertisement

Rekomendasi itu berupa surat terbuka dibacakan saat penutupan rangkaian acara yang dimulai pada Senin (11/9/2017).

Surat terbuka berisi lima poin yakni dominannya ekonomi rente dalam birokrasi, dominasi modal dalam penguasaan ruang publik, dominannya aspek ekonomi dalam pengelolaan seni dan budaya, dominasi dan hegemoni negara dalam pengelolaan kebudayaan atau lemahnya masyarakat sipil dalam pengelolaan kebudayaan, birokrasi yang tidak efektif, akuntabel, dan trasparan, serta tidak memiliki disiplin pelayanan serta ketidakjelasan wewenang antar kementerian atau lembaga.

Direktur Eksekutif Sanggar Lima Benua, Temanku Lima Benua, yang akrab disapa Liben mengatakan rekomendasi muncul berdasarkan hasil diskusi 30 seniman dari berbagai daerah di antaranya Jogja, Solo, serta Bogor.

Advertisement

Mereka merupakan seniman jalanan yang mengikuti kongres seni kontemporer selama digelar Klaten Biennale 2017.

Liben menjelaskan selama ini ada kesalahan dalam tata kelola seni dan budaya oleh pemerintah. Ia mencontohkan ruang publik yang semestinya bebas dimanfaatkan terutama para seniman untuk berkegiatan kesenian dikuasi oleh pemilik modal.

Dia menambahkan perhatian pemerintah terhadap seni kontemporer dinilai tidak ada. Perhatian lebih diberikan ke seni statis seperti wayang serta karawitan.

Advertisement

Liben menuturkan rekomendasi itu bakal dikirim bersama rincian dari setiap poin rekomendasi.

“Harapan kami dari Pak Presiden memperhatikan seniman yang ada di daerah. Selain seni statis, seni kontemporer itu kami harap juga diperhatikan serta diberikan ruang,” kata Liben saat ditemui wartawan di sela penutupan Klaten Biennale 2017 di Monumen Juang 45, Jumat.

Salah satu seniman patung, Albert Riyanta, mengatakan potensi kesenian di Klaten sangat besar. Hanya, selama ini tak pernah muncul tokoh-tokoh seniman asal Kabupaten Bersinar.

Hal itu tak lain lantaran minimnya perhatian terhadap para seniman. “Harapan kami dari acara ini pemerintah ikut tergugah memberikan perhatian ke seniman-seniman di Klaten. Kami tidak ingin semua menyalahkan ke pemerintah. Kami harap dari senimannya juga ada kesadaran,” urai dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif