Cuaca ekstrem diperkirakan kembali terjadi
Harianjogja.com, JOGJA — Belum rampung persoalan meluasnya titik kekeringan di sejumlah kabupaten, pemerintah DIY kembali dihadapkan dengan persiapan datangnya pancaroba. Pada momentum pancaroba yang diperkirakan terjadi pada Oktober mendatang tersebut, sejumlah dampak sudah harus diwaspadai, di antaranya adalah pohon tumbang dan ancaman menara telekomunikasi.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Krido Suprayitno. Kepada wartawan, Jumat (15/9/2017), ia memperkirakan pancaroba itu mulai dirasakan saat pertengahan dan akhir Oktober mendatang.
Saat pancaroba itu, tambah Krido, sejumlah fenomena cuaca ekstrem diperkirakan akan kembali dirasakan masyarakat. Mulai dari angin kencang, gelombang tinggi, bahkan hujan dengan intensitas ekstrem di beberapa titik.
“Itulah sebabnya, akan lebih baik kalau hal itu diantisipasi sejak dini,” kata mantan Camat Depok, Kabupaten Sleman itu.
Selain itu, ia pun telah menggelar rapat koordinasi secara internal dengan Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) DIY terkait evaluasi dan pengawasan sejumlah dampak lainnya. Salah satunya adalah terkait ancaman pohon tinggi dan menara telekomunikasi.
Untuk itu, pihaknya akan segera melayangkan surat kepada instansi terkait agar mulai mewaspadai dua hal tersebut. Terutama terkait dengan menara telekomunikasi, ia menilai saat ini kondisinya cukup memprihatinkan.
“Apalagi di perkotaan, jumlahnya [menara telekomunikasi] sudah semakin banyak,” katanya.