SOLOPOS.COM - Kemeriahan Selopamioro Getuk Alot (Got) Festival pada Sabtu (9/9/2017). (IST)
Wisata Bantul, Dusun Selopaimoro memperkenalkan potensi yang ada.
Harianjogja.com, BANTUL — Sebagai cara mempromosikan pariwisata lokal, finalis Dimas Diajeng Bantul 2017 menggelar Selopamioro Getuk Alot (Got) Festival pada Sabtu (9/9/2017). Adapun Dusun Selopaimoro yang terletak di Imogiri Bantul ini dikenal sebagai penghasil getuk.
Bagi warga Selopamioro, getuk bukan sekadar makanan pendamping, tetapi juga sumber pendapatan masyarakat setempat. Proses pengolahan dari awal hingga akhir tidak hanya memberdayakan lahan dan bahan lokal, tetapi juga warga setempat.
Berbeda dengan getuk pada umumnya, panganan lokal ala Selopaimoro ini membutuhkan waktu pembuatan lebih lama, sekitar dua jam. Pengolahan yang cukup memakan waktu ini membuat tekstur getuk menjadi lebih halus tetapi kenyal sehingga sering disebut sebagai getuk alot.
Salah satu finalis Dimas Bantul 2017, Imam mengatakan finalis Dimas Diajeng Bantul 2017 merupakan Duta Wisata Kabupaten Bantul yang bertugas sebagai garda terdepan dalam mempromosikan dan memajukan pariwisata lokal.
“Acara ini bertujuan meningkatkan gerakan sadar wisata, rebranding ikon desa, memaksimalkan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia serta meningkatkan kunjungan wisata,” terangnya seperti dikutip dari rilis yang Harianjogja.com terima pada Rabu (13/9/2017).
Lebih lanjut dia mengatakan Selopamioro Got Festival dirancang untuk usia anak hingga dewasa, misalnya lomba mewarnai dan menggambar untuk TK dan SD, lomba mengemas getuk alot, pelatihan pembuatan batik eco-print, festival seni, bazar, lampion dan lomba foto.
“Diadakan di jembatan edukasi Siluk, Selopamioro, Imogiri, Bantul, acara ini dihadiri Ni Nyoman Yudiriani selaku Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Bantul, beberapa dimas diajeng dari daerah lain, Duta Bahasa, Misterteen DIY, Duta Genre juga perwakilan dari media partner dan sponsorship,” tambah dia.