Jateng
Jumat, 15 September 2017 - 08:50 WIB

POPNAS 2017 : Tertinggal 1-2, Malut Hentikan Laga Lawan Jateng

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi laga cabang olahraga sepak bola Popnas XIV 2017 di Stadion Citarum, Semarang, Jateng. (JIBI/Semarangpos.com/Istimewa-Humas Popda Jateng)

Popnas XIV 2017 kembali diwarnai kekisruhan saat kesebelasan Maluku Utara (Malut) bertanding melawan kesebelasan Jawa Tengah (Jateng) di Stadion Citarum, Kota Semarang.

Semarangpos.com, SEMARANG — Kesebelasan Maluku Utara memutuskan mogok bertanding melawan Jawa Tengah di laga penyisihan Grup A cabang sepak bola Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XIV, setelah terjadi keributan pada menit ke-87 dalam pertandingan yang digelar di Stadion Citarum, Kota Semarang, Jateng, Kamis (14/9/2017) petang.

Advertisement

Kericuhan di lapangan pertandingan sepak bola Popnas XIV 2017 itu terjadi setelah bek Malut, Jodi Goeslow, menendang perut gelandang Jateng, Jovan Affan, yang sudah tergeletak di tengah lapangan karena didorong pemain bernomor punggung 5 itu. Wasit Rhobi Andrianto yang memimpin laga langsung mengganjar Jodi dengan kartu merah.

Pada menit yang sama, striker Malut, Julfianto Maradjabessy, juga terkena kartu merah karena mendapatkan kartu kuning kedua setelah dinilai wasit melakukan protes berlebihan. Dua kartu merah yang dikeluarkan wasit dalam satu menit itu membuat para pemain Malut emosi dengan mengerubungi wasit.

Advertisement

Pada menit yang sama, striker Malut, Julfianto Maradjabessy, juga terkena kartu merah karena mendapatkan kartu kuning kedua setelah dinilai wasit melakukan protes berlebihan. Dua kartu merah yang dikeluarkan wasit dalam satu menit itu membuat para pemain Malut emosi dengan mengerubungi wasit.

Dua kartu merah itu merupakan kartu merah kedua dan ketiga yang dikeluarkan Rhobi untuk pemain Malut. Sebelumnya wasit asal Jombang ini mengganjar kartu merah Hisbullah di menit ke-76 setelah mendapat kartu kuning kedua.

Total Rhobi mengeluarkan tujuh kartu kuning dan tiga kartu merah untuk pemain Malut, Sementara hanya satu pemain Jateng yang menerima kartu darinya.

Advertisement

Sebelum kericuhan terjadi, skuad Jateng unggul 2-1 berkat gol penalti Adrianus Dwiki pada menit ke-64 dan Saddam Amirudin pada menit ke-73. Sementara gol Malut dicetak Iton Nurdin pada menit ke-38.

”Pertandingan ini nantinya akan diputuskan dewan hakim setelah kami menyampaikan laporan. Dalam regulasi tim yang mogok jika dalam keadaan unggul akan dihapuskan kemenangannya dengan kalah 0-3. Jika dalam keadaan tertinggal akan ditambahi skor kekalahannya dengan 0-3,” imbuh Dede.

Menurut catatan Tim Humas Popnas Jateng dalam siaran pers yang diterima Semarangpos.com, Kamis, jika kemenangan menjadi milik Jateng, tim ini akan lolos ke babak perempatfinal sebagai juara Grup A dengan koleksi enam poin. Mereka akan didampingi Daerah Istimewa Yogyakarta yang mengantongi tiga poin sebagai runner up Grup A. Adapun Malut harus angkat koper karena menderita dua kali kekalahan

Advertisement

”Keunggulan dan kans menang kami ini patut kami syukuri meski suasananya tidak kondusif. Para pemain sebenarnya sudah mampu mengontrol emosi tapi permainan kasar lawan membuat mereka beberapa kali terpancing. Ini akan jadi catatan kami jika sudah pasti lolos ke perempat final,” ujar Asisten Pelatih, Andreas Tri Widagdo terpisah.

Di pertandingan tersebut dia mengatakan para pemainnya cukup baik menguasai permainan. Kehilangan dua pemain akibat cedera dan larangan bermain akibat akumulasi kartu pada laga sebelumnya hampir tidak terlalu terlihat di pertandingan ini. ”Kami menerapkan pola 3-5-2 secara bagus. Ini kami lakukan karena skuad yang pincang. Namun hasilnya cukup baik dan kami bisa menghasilkan dua gol di pertandingan ini,” tandasnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif