News
Jumat, 15 September 2017 - 01:00 WIB

PENDIDIKAN TINGGI : Kemenristekdikti Targetkan Penambahan 14.000 Doktor Baru

Redaksi Solopos.com  /  Ayu Prawitasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Rektor Undip Semarang, Yos Johan Utama (kiri), mengukuhkan Prof. Achmad Busro sebagai guru besar hukum perdata Fakultas Hukum Undip di Gedung Prof. Soedarto, Tembalang, Semarang, Sabtu (23/1/2016). (Insetyonoto/JIBI/Semarangpos.com)

Tahun 2019 ditarget ada 14.000 dokter baru.

Solopos.com, JAKARTA— Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menargetkan penambahan doktor baru pada 2019 mendatang.

Advertisement

“Kami menargetkan penambahan 14.000 doktor baru pada 2019 mendatang,” ujar Senior Expert Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti, Jhon Pariwono, di Jakarta, Selasa (13/9/2017).

Dia menjelaskan saat ini jumlah dosen yang bergelar doktor hanya 31.554 orang dari sekitar 230.000 orang. Sebanyak 37.000 dosen hanya bergelar sarjana sementara yang pascasarjana sebanyak 155.519 orang.

“Selain meningkatkan jumlah doktor, kami juga berupaya dosen yang masih sarjana naik menjadi pascasarjana. Ini jelas melanggar aturan karena masih ada dosen lulusan strata satu. Mestinya semua dosen paling rendah S2,” jelas dia seperti dilansir Antara.

Advertisement

Saat ini, Kemenristekdikti terus menggenjot para dosen untuk melanjutkan studi mereka ke jenjang S3. Salah satunya melalui pemberian beasiswa. “Memang ini tantangan besar bagi Kemenristekdikti untuk menaikkan S2 menjadi S3. Apalagi dana riset sangat sedikit. Kalaupun ada dana pemerintah, kucuran dananya di tengah tahun sehingga memengaruhi kualitas hasil riset,” kata dia.

Jhon menjelaskan ada beberapa penyebab dosen sulit mencapai pendidikan doktoral. Salah satunya faktor anggaran riset yang terbatas, kurangnya minat dosen untuk meneruskan ke jenjang S3, sampai kesiapan infrastruktur.

Sementara itu, Zlatko Skrbis dari Monash University membuka peluang seluas-luasnya bagi mahasiswa Indonesia yang ingin melanjutkan ke pendidikan doktoral. Pada akhir pekan lalu, dia menggelar Program Informasi Doktor di Jakarta.

Advertisement

Zlatko menjelaskan kegiatan itu sejalan dengan visi pemerintah Indnesia yakni terus meningkatkan kualitas dan kuantitas doktor sekaligus menggenjot tingkat publikasi ilmiah di level internasional. Menurutnya, Monash menawarkan program studi doktoral untuk meningkatkan kecakapan serta pengetahuan yang diperlukan bagi pelatihan penelitian.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif