Soloraya
Jumat, 15 September 2017 - 23:35 WIB

Cegah Kebakaran Hutan, Ini Strategi BTNG Merbabu

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gunung Merbabu (Dok/JIBI/Solopos)

BTNG Merbabu menyiapkan sejumlah strategi guna mencegah kebakaran hutan di wilayah gunung tersebut.

Solopos.com, BOYOLALI — Balai Taman Nasional Gunung (BTNG) Merbabu menyiapkan sejumlah strategi untuk mengantisipasi kebakaran hutan. Salah satunya menggelar patroli bersama Masyarakat Peduli Api (MPA).

Advertisement

Kepala BTNG Merbabu, Edy Sutiyarto, mengatakan ada 10 kelompok dengna total 300 personel anggota MPA yang rutin patroli secara bergantian. Patroli juga dibantu masyarakat mitra polisi hutan dan komponen lainnya.

“Selain pengendalian kebakaran, kami juga melakukan pendekatan kepada masyarakat terutama di desa-desa penyangga. Kami ajak untuk berperan serta bersama-sama,” kata dia saat ditemui wartawan di kantornya, Jumat (15/9/2017).

Selain patroli, personel MPA juga aktif memberikan penyuluhan kepada warga yang ditemui di pinggir kawasan hutan ataupun kepada orang yang beraktivitas kunjungan seperti pendaki. Warga diimbau berhati-hati saat menyalakan api dan memadamkannya sampai tuntas.

Advertisement

“Hal itu membuat kondisi di dalam kawasan tetap aman terkendali dan lestari,” terang dia.

Kepala Sub Bagian Tata Usaha BNTG Merbabu, Johan Setiawan, menambahkan BTNG Merbabu juga menggiatkan patroli deteksi dini bersama Muspika dan patroli intensif melibatkan masyarakat. Tak hanya itu, sejumlah kegiatan antisipatif digelar seperti pemasangan papan kampanye deteksi dini, dan lainnya.

“Kami juga mengerahkan seluruh karyawan untuk mengawasi pendakian sekaligus sosialisasi agar hati-hati terhadap api,” terang dia.

Advertisement

Ia memperkirakan akan terjadi peningkatan jumlah pendakian pada akhir pekan dan menjelang pergantian tahun Jawa pada 1 Sura mendatang. Sebagai antisipasi, ia memberikan tugas ekstra kepada petugas dengan menjaga setiap pintu-pintu pendakian Gunung Merbabu meliputi Selo, Tekelan, Cuntel, Wekas, dan Suwanting.

“Pekan ini ada 25 petugas naik [Gunung Merbabu] untuk antisipasi pada 16-17 September. Jumlah itu bakal ditambah jelang malam 1 Sura hingga akhir pekan,” tutur dia.

Ia khawatir peningkatan jumlah pengunjung dengan tingkat kesadaran lingkungan yang beragam bakal menimbulkan dampak-dampak tertentu bagi Gunung Merbabu. “Kami berharap tidak terjadi kebakaran hutan sehingga hutan tetap lestari,” harap Johan.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif