Jogja
Jumat, 15 September 2017 - 10:20 WIB

ABORSI ILEGAL : Ismi Sempat Kirim Foto Bayi untuk Kekasihnya

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Aborsi ilegal dilakukan seorang mahasiswa di kamar mandi kos.

Harianjogja.com, SLEMAN — Usai bayinya lahir, mahasiswa sekolah penerbangan sekaligus ibu korban, Ismi, sempat memotret buah hatinya dan mengirimkan kepada kekasihnya, Yoga di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Keduanya bertemu saat sedang kursus bahasa inggris di Pare, Kediri, Jawa Timur.

Advertisement

Baca Juga : ABORSI ILEGAL : Mahasiswi Melahirkan di Kos & Sembunyikan Bayi di Lemari

Berdasarkan hasil pemeriksaan polisi, gadis asal Pati, Jawa Tengah ini melahirkan bayinya di kamar mandi kosnya sekitar pukul 13.00 WIB. Sebelumnya, ia mengkonsumsi obat bernama Cytotec untuk menggugurkan janinnya. Niatnya kemudian tidak terpenuhi karena ia salah menghitung usia kandungannya. Ismi mengira kandungannya baru masuk usia enam bulan, masa ketika obat itu bekerja efektif.

Faktanya, usia kandungannya sudah masuk usia delapan bulan sehingga kemudian bayinya kuat bertahan dan malah lahir dengan sempurna. Kasatreskrim Sleman, AKP Rony Are mengatakan obat tersebut dibeli dari salah satu website online.

Advertisement

“Harganya Rp2,6 juta, belinya patungan uangnya dengan pacarnya,” ujarnya kepada Harianjogja.com, Kamis (14/6/2017). Dalam satu paket itu, selain obat penggugur janin juga dilengkapi dengan obat peluruh dan penwaranya sekaligus.

Yoga mengirimkan uang sebesar Rp1 juta dan Ismi menambahkan sisanya. Pria ini pulalah yang kemudian memberikan informasi tempat membeli obat tersebut. Karena itu, Ismi sedikit panik ketika akhirnya malah melahirkan bayi perempuan di kamar mandi kosnya. Bayi yang dilahirkan dengan berat 1,3 kilogram dan panjang 40 cm ini lalu dibungkus dengan handuk biru. Bayinya dipotret dan dikirimkan via whatsapp untuk dikabarkan kepada pacarnya.

Sebelumnya, ia juga sempat mencoba menyusui bayinya meski hasilnya sia-sia. Saat itulah, teman kosnya beserta ketua RT setempat mengetuk pintunya dan membuatnya panik. Bayi tersebut kemudian disembunyikan di sela tumpukan baju di dalam lemari pakaiannya. Meski kamarnya sempat digeledah namun bayi tersebut tidak ditemukan. Tindakan tersebut baru diketahui setelah ia mengakui usai dibujuk oleh temannya yang datang belakangan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif