News
Rabu, 13 September 2017 - 11:10 WIB

Solopos Hari Ini : Soloraya Hari Ini: Pemkot Minta Dispensasi Aturan Hunian

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Rabu, 13 September 2017.

Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini memberitakan relokasi warga bantaran Kali Pepe dan Kali Anyar.

Solopos.com, SOLO – Rencana relokasi warga bantaran Kali Pepe dan Kali Anyar ke daerah Jeruksawit, Gondangrejo, Karanganyar terganjal Peraturan Daerah (Perda) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) di Karanganyar. Hal itu membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Solo meminta dispensasi ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar.

Advertisement

Pemkot Solo meminta dispensasi terkait persyaratan pembangunan permukiman menurut Perda RTRW Karanganyar. Anggaran Pemkot Solo terbatas jika harus memenuhi persyaratan sesuai aturan.

Berita mengenai rencana relokasi warga bantaran Kali Pepe dan Kali Anyar itu menjadi headline Halaman Soloraya Harian Umum Solopos, Rabu (13/9/2017). Selain itu ada berita tentang pengadaan sling angkutan barang di Desa Tegalmulyo, Kemalang, Klaten dan berita tentang  venue Festival Payung Indonesia yang sudah menarik pengunjung meski belum selesai dibangun.

Advertisement

Berita mengenai rencana relokasi warga bantaran Kali Pepe dan Kali Anyar itu menjadi headline Halaman Soloraya Harian Umum Solopos, Rabu (13/9/2017). Selain itu ada berita tentang pengadaan sling angkutan barang di Desa Tegalmulyo, Kemalang, Klaten dan berita tentang  venue Festival Payung Indonesia yang sudah menarik pengunjung meski belum selesai dibangun.

Berikut ini cuplikan berita Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Rabu 13 September 2017;

RELOKASI WARGA BANTARAN: Solo Minta Dispensasi Aturan Hunian

Advertisement

Dispensasi diperlukan karena rencana bedol kampung ke wilayah Karanganyar terganjal Peraturan Daerah (Perda) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) setempat. “Saya sudah komunikasi langsung dengan Pak Juliyatmono [Bupati Karanganyar]. Dan minta ada dispensasi lah,” kata Wali Kota Solo F.X Hadi Rudyatmo ketika dijumpai wartawan di ruang kerjanya, Selasa (12/9). Perda RTRW Karanganyar itu menggolongkan wilayah Jeruksawit sebagai kawasan yang disediakan untuk pengembangan kawasan permukiman yang bernilai komersial sehingga ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi terkait permukiman yang dibangun.

Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com/

FASILITAS UMUM: Dapat Banpres, Warga Bakal Bangun Sling Angkutan Barang

Advertisement

Warga Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten, akan membangun slingatau katrol angkutan untuk mempermudah pengangkutan barang dari atau menuju Dukuh Girpasang yang lokasinya relatif terisolasi. Pembangunan  slingmenggunakan dana Bantuan Presiden (Banpres).

Kepala Desa Tegalmulyo, Sutarno, mengatakan Banpres senilai Rp67 juta diterima pada Juli lalu setelah pemerintah desa setempat mengajukan proposal ke Sekretariat Negara. Untuk kali kedua, Desa Tegalmulyo mendapatkan Banpres. Sebelumnya, Banpres yang diterima senilai Rp195 juta untuk menggali serta mendistribusikan air dari mata air Kali Krasak yang dilakukan pada Maret lalu. “Banpres kali ini digunakan untuk membuat sanitasi, renovasi bak penampungan air, serta pembuatan sling,” kata Sutarno saat berbincang dengan Espos, Selasa (12/9).

Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com/

Advertisement

FESTIVAL PAYUNG NUSANTARA: Belum Rampung, Sudah Dipakai Selfie

Suasana semarak terlihat ketika Espos memasuki area Pamedan Pura Mangkunegaran, Selasa (12/9) siang. Di setiap sudut instalasi terlihat puluhan payung khas Nusantara terpajang rapi bersama batang-batang bambu yang menaungi jalur jalan.

Ini adalah hari kedua pemasangan ragam payung tradisi sebelum agenda Festival Payung Indonesia (FPI) digelar secara resmi, Jumat (15/9) – Minggu (17/9). Baru ada puluhan payung yang siap dipamerkan. Berdasarkan informasi, panitia bakal memajang lebih dari 300 buah payung di setiap sudut Pura Mangkunegaran.

Meski venue festival belum 100 persen jadi, area tersebut sudah menyedot perhatian pengunjung. Sejumlah wisatawan terlihat asyik berfoto di sekitar instalasi payung. Panas terik tak membuat mereka bergegas pergi. Misalkan saja Nanda yang bersama dua temannya berswafoto atau selfiedi beberapa titik instalasi. Wajah baru Pura Mangkunegaran menurutnya sayang untuk dilewatkan. Puas mendokumentasikan gambar, saatnya mengunggah foto-foto terbaik di media sosial. “Iya lah Mbak. Setelah ini nanti kami unggah di media sosial,” kelakar Nanda.

Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com/

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif